Page 4 - Makalah Pendidikan Moderasi Beragama dlm WK
P. 4

4



                             Di  lembaga  pendidikan  juga  memungkinkan  adanya  ruang  dialog,  guru
                             memberikan pemahaman bahwa agama membawa risalah cinta bukan benci dan

                             sistem di sekolah leluasa pada perbedaan tersebut.
                             Pemerintah  perlu  merekomondasikan  kepada  seluruh  lembaga  pendidikan

                             formal  untuk  melakukan  upaya-upaya  penguatan  moderasi  beragama  sebagai

                             arus utama dalam pendidikan agama.
                             Dalam  Undang-undang  Sistem  Pendidikan  Nasional  (UU  No.20  tahun  2003)

                             ditegaskan bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi
                             peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan

                             Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
                             menjadi warga yang demokratis serta bertanggungjawab. (Dasim, 2009:iii)

                             Untuk  mencapai  tujuan  pendidikan  nasional  diperlukan  upaya  yang  sungguh-

                             sungguh  dari  tri  pusat  pendidikan  yakni  sekolah  yang  menyelenggarakan
                             pendidikan formal, keluarga yang menyelenggarakan pendidikan informal, dan

                             masyarakat  yang  menyelenggarakan  pendidikan  nonformal.  Ketiga  pusat

                             pendidikan tersebut harus bekerja sama, bahu membahu untuk mencapai tujuan
                             pendidikan nasional.

                             Begitu  juga  dengan  pemerintah  harus  melibatkan  lembaga  pendidikan  formal
                             lainnya  dalam  memperkuat  nilai-nilai  kemanusiaan,  nilai-nilai  kerukunan

                             beragama,  dan  moderasi  beragama.  Pemerintah  juga  perlu  melakukan
                             pengembangan  literasi  keagamaan  (religious  literacy)  di  dalam  kurikulum

                             sekolah dan perguruan tinggi dan pendidikan lintas iman (interfaith education).

                             Moderasi  beragama  merupakan  cara  pandang  sikap  dan  perilaku  mengambil
                             posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama

                             (Kementerian  Agama  RI,  2019).  Ini  berarti  setiap  manusia  dituntut  untuk
                             memiliki  sikap  saling  menghargai  dan  menghormati  antar  setiap  pemeluk

                             agama  maupun  menghormati  segala  perbedaan,  baik  itu  perbedaan  suku,
                             budaya,  etnis,  latar  belakang  agar  terciptanya  keutuhan  antar  umat  beragama

                             serta  menciptakan  kesatuan  Negara  Republik  Indonesia.  Pendidikan  moderasi

                             beragama berarti upaya untuk mewujudkan pemahaman dan pengamalan nilai-
                             nilai agama yang moderat agar terhindar dari bentuk pemahaman dan praktek

                             keagamaan  yang  berlebihan  dan  ekstrim  (Kementerian  Agama  RI,  2019).

                             Pembelajaran moderasi  beragama di lembaga non-formal seperti TPQ, Madin
                             (Madrasah  Diniyah),  PAUD,  pondok  pesantren,  maupun  majlis  taklim  perlu

                             mengutamakan  pendidkan  moderasi  beragama  dan  penguatan  wawasan
                             kebangsaan.  Implementasi  pendidikan  karakter  berbasis  moderasi  beragama




















                                                              4
   1   2   3   4   5   6   7   8