Page 13 - Laporan Observasi Macan Tutul Gunung Sawal
P. 13

tutul  tidak  ada.  Begitupun  sebaliknya,  jika  tidak  ada  babi  hutan  itu  artinya  ada

                        Macan  tutul  disekitarnya.  Karena  pada  masyarakat  Pasir  Tamiang  percaya  bahwa
                        Macan  Tutul  yang  ada  di  Gunung  Sawal  dianggap  sebagai  pelindung  dan

                        keberuntungan.
                                Namun ada juga konflik masyarakat setempat  yang masih berburu hewan

                        liar  di  Gunung  Sawal.  Katanya  perburuan  tersebut  sasarannya  untuk  hewan  yang
                        dianggap  hama  bagi  beberapa  petani  disana  salah  satunya  yaitu  tupai.  Karena

                        kembali  lagi  pekerjaan  masyarakat  di  Pasir  Tamiang  sabagian  besar  berprofesi

                        sebagai petani.
                    3.  Persepsi Masyarakat terhadap Satwa/Vegetasi (Tergantung Lokasi)

                                Mengenai  persepsi  masyarakat  sebenarnya  disetiap  lokasi  itu  berbeda

                        persepsinya, jadi itu dikembalikan kepada daerah atau lokasi serta dirinya masing-
                        masing. Namun, masyarakat di Pasir Tamiang ini sudah menyadari dan mengetahui

                        bahwa memang Macan tutul tersebut hidupnya di alam bebas. Dan jika masyarakat
                        memiliki  hewan  peliharaan  seperti  misalnya  kambing,  sapi,  dan  lainnya  di  dekat

                        Gunung Sawal maka konsekuensi yang harus diterima jika hewan peliharaannya jadi
                        hewan buruan Macan tutul mereka sudah memakluminya.

                                Selain  itu,  masyarakat  yang  ada  di  lokasi  Pasir  Tamiang  sudah

                        mendapatkan  edukasi  dari  pihak  terkait  mengenai  adanya  Macan  tutul  di  Gunung
                        Sawal.  Masyarakat  juga  diberi  tips  and  trik  agar  hewan  peliharaanya  itu  tidak

                        menjadi santapan Macan tutul. Misalnya dengan jangan membuat kandang hewan
                        peliharaan  ditempat  yang  jauh  dengan  pemukiman  masyarakat  dan  jangan  dekat

                        dengan lokasi atau daerah Macan tutul tersebut. Masyarakat disana pun menyadari
                        bahwa disetiap Gunung itu tidak semuanya memiliki khusunya hewan Macan tutul

                        tersebut. Jadi, masyarakat sangat bangga dan senang dengan adanya Macan tutul di

                        Gunung Sawal.
                    4.  Etnokonservasi

                                Konservasi  masyarakat  lokal  atau  asli  setempat  dalam  melindungi

                        lingkungan  atau  alamnya  yaitu  Gunung  Sawal  yaitu  menolak  keras  pembangunan
                        wisata  khususnya  dibagian  wilayah  Pasir  Tamiang.  Karena  masyarakat  yang

                        beranggapan  bahwa  semuanya  akan  ada  dampak  besar  terhadap  masyarakat
                        setempat jika lokasi tersebut dijadikan tempat wisata. Jadi jika ada beberapa pihak

                        yang  mencoba  membangun  atau  merencanakan  suatu  tempat  wisata,  pasti  oleh
                        masyarakatnya  yang  kompak  dan  peduli  terhadap  lingkungan  disana  akan  selalu


                                                            8
   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18