Page 15 - skdr
P. 15
Definisi Operasional
Suspek pertussis batuk lebih dari 2 minggu disertai minimal satu gejala : batuk yang khas terus menerus/paroxysmal, napas dengan
bunyi ''whoop'', muntah setelah batuk tanpa sebab yang lain, untuk usia anak <1 tahun henti napas dengan atau tanpa Pertusis/
sianosis (bibir kebiruan) Batuk Rejan
Gejala : batuk rejan, sesak nafas, kadang disertai muntah dan batuk, bisa disertai kehitaman pada area kulit sekitar mata
Laporkan 1 x 24 jam Petugas Poli Petugas Surveilans
Sistem Pelaporan Kasus:
1. Lakukan PE, gunakan form Pert-01
2. List kasus Pertusis individu, gunakan
Respon Tata Laksana Kasus: Pengambilan spesimen form Pert-02
Dilakukan sebelum pemberian antibiotik 3. Form Hasil PE
a. Pastikan kasus di isolasi
Apusan nasofarings dengan memasukkan 4. Form Hasil Lab
b. Lakukan pengobatan spesifik dengan
lidi dacron kecil lewat hidung ke 5. Laporkan ke Dinkes/ SKDR-EBS
antibiotika eritromicin terhadap (24 jam)
nasofarings posterior dan membiarkannya
penderita dan kontak dekat selama 6. Laporkan ke SKDR IBS (mingguan)
selama 2-3 detik.
7 -14 hari
c. Lakukan desinfeksi serentak terhadap Isi Laporan:
Penanganan dan pengiriman spesimen a. Kronologi kasus (sakit)
discharge (cairan) hidung dan
Masukkan spesimen ke dalam medium b. Cara penyebaran serta faktor-faktor
tenggorok serta barang yang dipakai yang mempengaruhinya
transport berisi 1% asam amino dalam
penderita. c. Keadaan umum penderita
phosphate buffered saline. Dikirim dalam
d. Laporkan kepada petugas surveilans d. Hasil PE yang telah dilakukan
24 jam. e. Monitoring profilaksis kontak erat
Bila menemukan jumlah suspect kasus
melebihi ambang batas, lihat buku
pedoman dan LAKUKAN RESPON KLB
Ambang batas KLB Pertusis:
Bila ditemukan kasus ≥ 1
15