Page 35 - Serenade Kompilasi Cerita Pendek Ito Lawputra
P. 35
in denial...
Aku tidak percaya dengan mata kepalaku sendiri, tulisan
besar di spanduk itu akhirnya terpajang di samping
pintu masuk. Walau aku berdiri di dalam ruangan, tepat
di belakang meja kasir, aku masih bisa melihat deretan
huruf besar yang tercetak di situ: KAMI SEGERA TUTUP.
Aku berusaha mengabaikan deretan kata selanjutnya,
terasa pahit, semua kenangan tentang tempat ini tiba-
tiba saja, kembali menghantui benakku.
"Kami akan kehilangan kopi tubruk terbaik di kota ini,
bang Pras,"
sapa Ferdi dan Janet, sepasang suami istri yang menjadi
pelanggan setia tempat ini sejak mereka masih
berkencan.
Seingatku, mereka justru berkenalan kali pertama di
sini, berpapasan saat satunya hendak ke toilet,
sedangkan satunya lagi antri memesan kopi.