Page 12 - MAJALAH LILY 12 MIPA
P. 12

Manfaat dan tantangan keberagaman di Puja Mandala


                                                      Puja Mandala di Bali menawarkan sejumlah manfaat yang signifikan sebagai hasil
                                                     dari keberagaman agama yang diwujudkan dalam satu lokasi. Penduduk dengan latar
                                                     belakang agama yang berbeda dapat dengan mudah melaksanakan ibadah mereka di
                                                     tempat ibadah masing-masing, yang terletak dalam jarak yang terjangkau. Hal ini
                                                     tidak hanya memfasilitasi kebebasan beragama tetapi juga mempromosikan suasana
                                                     harmonis di antara komunitas yang memiliki keyakinan yang berbeda.

                                                      Dengan adanya Puja Mandala, masyarakat setempat menjadi lebih terbuka terhadap
                                                     keberagaman agama. Secara tidak langsung, kehadiran kompleks ini menimbulkan
                                                     tumbuh rasa toleransi yang tinggi antarumat beragama. Penduduk dapat belajar lebih
                                                     banyak  tentang  keyakinan  dan  praktik  agama  sesama  warga  mereka,  mengurangi
                                                     diskriminasi dan membangun pemahaman yang lebih mendalam satu sama lain.


                                                      Namun, tantangan juga muncul terutama saat hari raya agama yang sering jatuh
                                                     pada tanggal yang sama. Kemacetan di area Puja Mandala dapat terjadi ketika banyak
                                                     orang  memadati  kompleks  untuk  merayakan  kepercayaan  mereka.  Selain  itu,
                                                     penduduk setempat mungkin menghadapi kesulitan dalam berkomunikasi mengenai
                                                     hari raya agama yang jatuh bersamaan. Meskipun demikian, komunitas Puja Mandala
                                                     telah  berhasil  mengatasi  kendala  ini  dengan  baik  hingga  saat  ini,  menunjukkan
                                                     kemampuan mereka untuk menjaga kerukunan di tengah perbedaan agama.







      Kaitan dengan kitab suci, ajaran gereja, serta dokumen gereja



     Puja  Mandala  di  Bali  menjadi  simbol  keberagaman  yang  menggambarkan  harmoni  antara
     agama-agama yang berbeda. Hal ini tercermin dalam ajaran Kitab Suci, khususnya Yohanes 4:1-
     42, di mana Yesus berdialog dengan seorang wanita Samaria. Pada zamannya, hubungan antara
     orang Yahudi dan orang Samaria dipenuhi permusuhan, dan mereka jarang berbicara satu sama
     lain. Meskipun demikian, Yesus dengan tulus menyapa wanita Samaria ini, menyiratkan ajaran
     bahwa di hadapan Tuhan, semua manusia memiliki derajat yang sama tanpa memandang latar
     belakang  etnis  atau  agama.  Puja  Mandala  sebagai  tempat  ibadah  lintas  agama  di  Bali
     mencerminkan  semangat  inklusivitas  dan  toleransi,  memperkuat  pesan  bahwa  dalam
     keberagaman  terdapat  keindahan  yang  bersatu  dalam  kasih  dan  penghormatan  terhadap
     sesama.

     Selain  tercermin  dalam  perikop  Kitab  Suci,  prinsip  keberagaman  juga  sesuai  dengan  ajaran
     Gereja Katolik yang dinyatakan dalam dokumen Konsili Vatikan II, Nostra Aetate artikel 5. Dalam
     artikel  tersebut,  Gereja  dengan  tegas  mengutuk  segala  bentuk  diskriminasi  berdasarkan
     perbedaan latar belakang, baik dari segi agama, keturunan, suku, maupun aspek lainnya. Gereja
     menegaskan bahwa tindakan semacam itu sangat bertentangan dengan semangat Kristus, yang
     mengajarkan  kasih,  persaudaraan,  dan  penghargaan  terhadap  setiap  individu.  Dokumen
     tersebut  menekankan  pentingnya  hidup  dalam  damai  dan  harmoni  dengan  semua  orang,
     mencerminkan nilai-nilai keberagaman dan toleransi yang dijunjung tinggi oleh Gereja Katolik.
     Dengan  demikian,  Puja  Mandala  di  Bali  dan  prinsip-prinsip  dari  dokumen  Nostra  Aetate             11 11
     menyatu dalam semangat persatuan dan penghormatan terhadap keberagaman.
   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16   17