Page 10 - e-MODUL PROJECT BASED LEARNING
P. 10

Kromatografi Lapis Tipis

                         Diambil  sedikit  cuplikan  ekstrak  kemudian  dipisahkan  menggunakan

                         kromatografi lapis tipis (KLT). Siapkan fase diam berupa plat KLT dan


                         fase gerak berupa campuran eluen n-heksana dan etil asetat dengan

                         tiga perbandingan n-heksana : etil asetat berturut-turut (7:3 ; 1:1; dan

                         3:7). Berikut ditampilkan contoh hasil pemisahan dengan KLT.










                                     Dibawah sinar UV 254 nm        Disemprot Ce(SO4)2 + pemanasan



                         Dalam melakukan KLT, pastikan sampel yang ditotol tidak terlalu encer

                         dan tidak terlalu pekat. Eluen terlebih dahulu harus dijenuhkan agar

                         hasil elusinya baik. Setelah dielusi, plat KLT kemudian disinari dengan


                         lampu UV 254 nm, kemudian disemprot penampak noda cesium sulfat

                         (Ce(SO 4) 2) dan dipanaskan dengan heatgun.



                         Dipilih eluen yang paling baik pemisahnnya pada profil kromatogram

                         KLT. seperti di atas, eluen yang baik adalah dengan perbandingan n-


                         heksana : etil asetat = 7 : 3. Kemudian eluen ini nantinya akan dijadikan

                         acuan  untuk  menyiapkan  eluen  yang  baik  dalam  pemisahan  dan

                         fraksinasi  menggunakan  kromatogram  cair  vakum  (KCV).  Digunakan

                         kombinasi dua eluen dari non-polar, semi polar hingga polar. Di bawah


                         ini ditampilkan profil KLT menggunakan kombinasi kepolaran pelarut

                         dari non-polar hingga non polar untuk eluen dalam KCV.




                                                            9
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15