Page 18 - skripsi antropologi sastra
P. 18
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Hakekat Puisi
Puisi adalah bagian karya sastra selain drama dan epik. Puisi ialah perasaan
penyair yang diungkapkan dalam pilihan kata yang cermat, serta mengandung rima
dan irama. Ciri-ciri puisi dapat dilihat dari bahasa yang dipergunakan serta dari wujud
puisi tersebut. Bahasa puisi mengandung rima, irama, dan kiasan, sedangkan wujud
puisi terdiri dari bentuknya yang berbait, letak yang tertata ke bawah, dan tidak
mementingkan ejaan. Untuk memahami puisi dapat juga dilakukan dengan
membedakannya dari bentuk prosa.
Puisi dalam sastra Jerman sering disebut Lyrik atau Gedicht. Lyrik berasal dari
bahasa Latin “Lyra” yang berarti alat petik harfa. Lyrik kommt aus lateinischem Wort
“Lyra” (harfenatiges Zupfinstrumen) (Marquas via Sugiarti,dkk, 2005: 78). Gedicht
ist allgemein jede Erscheinungsform der Dichtung in Versen, auch episches oder
dramatisches G. (SCHILLERS Don Carlos), bes. aber für die Lyrik (Kröner
Sachwörterbuch, 1969: 284).
Puisi diartikan “membuat” dan “pembuatan” karena melalui puisi pada
dasarnya seseorang telah menciptakan suatu dunia tersendiri, yang mungkin berisi
pesan atau gambaran suasana-suasana tertentu, baik fisik maupun batiniah
(Aminuddin, 2009: 134). Badrun (1989: 2) menyatakan bahwa selain bersifat puitis,
5