Page 19 - skripsi antropologi sastra
P. 19
6
bahasa puisi juga merupakan bahasa multidimensional yang mampu menembus
pikiran, perasaan, dan imajinasi manusia.
Sementara menurut Wolfgang Kayser mengklarifikasikan sajak dengan
kalimat bahwa dalam sajak-sajak itu mengalir dunia dan saya bersama-sama, meresap
dalam suasana yang berkobar-kobar, yang sebenarnya merupakan pernyataan isi hati
(“Im Lyrischen fliessen Welt und ich zusammen, durch dringen sich, und das in der
Erregtheit einer Stimmung, die nun das eigentlich sich-Ausspechende ist“) (Urbanek,
TT: 445).
Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa puisi adalah karya yang diciptakan
manusia dengan cipta, rasa, dan karsa yang tinggi yang menggambarkan suasana hati
dengan nilai estetis yang tinggi. Untuk memahami makna sebuah puisi dapat
dilakukan dengan menganalisis unsur-unsur intrinsiknya, misalnya dengan mengkaji
gaya bahasa dan bentuk puisi. Gaya bahasa yang dipergunakan penyair mencakup (1)
Gaya bunyi yang meliputi: asonansi, aliterasi, persajakan, efoni, dan kakofoni. (2)
Gaya kata yang membahas tentang pengulangan kata dan diksi. (3) Gaya kalimat
yang berisi gaya implisit dan gaya retorika. (4) Larik, dan (5) bahasa kiasan.
Memahami puisi melalui bentuknya dapat dilakukan dengan menelaah tipografi,
tanda baca, serta enjambemen.