Page 163 - Aksi-Bergizi-Siswa-2019
P. 163

Buku Panduan Siswa AKSI BERGIZI









            Pendidikan - Di Indonesia, anak perempuan yang menikah sebelum
            usia 18 tahun memiliki kemungkinan 6 (enam kali lebih rendah untuk
            menyelesaikan pendidikan menengah atau setara dibandingkan dengan
            anak perempuan yang menikah setelah 18 tahun. Ketika seorang anak
            perempuan putus sekolah artinya hak atas pendidikan telah terlanggar
            serta  kesempatan untuk mengembangkan kemampuan keterampilan
            dan pengetahuan untuk menjalani hidup yang sehat serta mendapatkan
            penghasilan dan berkontribusi bagi keluarga dan komunitasnya.


            Kesejahteraan keluarga - Di Indonesia, kelompok perempuan dengan
            kesejahteraan paling rendah  memiliki kemungkinan 4 (empat kali lebih
            besar untuk menikah sebelum usia 18 tahun dibandingkan dengan
            perempuan pada kelompok yang memiliki kesejahteraan tertinggi.
            Pengantin anak lebih cenderung menjadi miskin dan tetap miskin. Ketika
            terjadi kemiskinan akut, orang tua sering kali menikahkan anak perempuan
            mereka sebagi solusi untuk untuk mengurangi pengeluaran keluarga.


            Kesehatan - Secara global, komplikasi selama kehamilan adalah penyebab
            utama kematian kedua tertinggi bagi anak perempuan antara usia 15-
            19. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu yang berusia di bawah 20 tahun
            memiliki kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk meninggal selama 28 hari
            pertama dibandingkan bayi yang lahir dari ibu berusia 20-an dan 30 tahun.
            Perkawinan anak memiliki konsekuensi yang merusak kesehatan anak
            perempuan. Pengantin anak menghadapi risiko kematian yang lebih tinggi
            saat melahirkan dan sangat rentan terhadap komplikasi terkait kehamilan.
            Salah satu risiko dari perkawinan anak bila sang ibu tidak dalam kondisi
            gizi yang optimal adalah bayi rentan mengalami stunting atau gagal
            tumbuh kembang sehingga perkembangan otak dan fisiknya terhambat.
            Anak yang mengalami stunting ketika dewasa akan mudah terkena
            penyakit, penyakit jantung, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.





                                                                          147
   158   159   160   161   162   163   164   165   166   167   168