Page 84 - E-Modul Sistem Basis Data
P. 84

demi efisiensi, pembatasannya atribut akan disertakan pada suatu satuan data perlu

                        dilakukan dengan tetap mempertimbangkan aspek kebutuhan.


                               Sementara itu, terhadap  atribut-atribut yang telah ditetapkan/dipilih  untk

                        mendeskripsikan  sebuah  satuan  data,  kita  memiliki  banyak  pilihan  tentang  cara

                        merepresentasikannya. Karena itu, yang juga harus dipikirkan adalah menetapkan


                        cara representasi tiap atribut tersebut. Misalnya, atrib jurusan dapat kita nyatakan

                        secara jelas dan panjang (seperti "Teknik Informatika, 'Ekonomi, 'Sastra Jepang,


                        dan lain-lain). Tetapi kita jeg dapat menyatakannya dalam bentuk kode ('IF', 'EK',

                        'SJ', dan lain-lain) yang tentu saja lebih ringkas dan efisien.


                               Karena  ketidakteraturannya  dan  karena  banyaknya  hal  yang  harus

                        dipertimbangkan,  maka  akan  cukup  sulit  dan  sangat  riskan  jika  kita  mencoba


                        melakukan pengimplementasian secara langsung apa yang ada di 'dunia nyata' ke

                        dalam sebuah basis data fisik. Untuk mempermudahnya kita membutuhkan model


                        antara (model data lojik). Dan Model Entity- Relationship merupakan salah satu

                        model antara yang dapat kita gunakan untuk keperluan itu.

                               5.2 Model Entity-Relationship (Model Keterhubungan Entitas)


                               Pemakaian istilah Model Keterhubungan-Entitas' dalam bahasa Indonesia

                        dapat digunakan sebagai padanan dari istilah asing: Entity Relationship Model (E-


                        R  Model).  Akan  tetapi,  istilah  Model  Entity  Relationship  telah  demikian

                        populer/umum      digunakan      dalam     berbagai     pembahasan      tentang


                        analisis/perancangan Basis Data. Karena itu, agar tidak menimbulkan kebingungan

                        yang tidak perlu, di dalam pembahasan berikutnya kita gunakan saja istilah asing


                        tersebut.








                                                              72
   79   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89