Page 76 - SKI_Revisi Kls 9
P. 76

Prawacana



                         Usaha  “membumikan”  nilai-nilai  Islam  melalui  dakwah  Walisanga  sampai

                         periode KH. Abdurahman Wahid dengan istilah “pribumisasi Islam” jejaknya

                         masih nampak jelas sampai saat ini.

                         Implementasi  nilai-nilai  ajaran  Islam  dalam  kehidupan  sehari-hari  misalnya;

                         penggunaan  nama-nama  hari  dalam  penanggalan  yaitu  ahad,  senin,  selasa,
                         rabu, kamis, jumat dan sabtu; nama-nama orang seperti Ahmad, Muhammad,

                         Abdullah,  Abdur  Rahman,  dan  lain-lain;  pemakaian  perhitungan  dengan

                         bulan-bulan Hijriyah untuk kegiatan ibadah keagamaan.

                         Masyarakat  Indonesia  sebelum  kedatangan  Islam  ada  yang  sudah  menganut

                         agama dan atau kepercayaan. Para  Walisanga dakwahnya bisa diterima oleh
                         masyarakat  setempat,  melalului  pendekatan  budaya  dengan  cara-cara  yang

                         bijaksana  dan  dengan  berpedoman  tidak  menyimpang  dari  ajaran  Islam.

                         Selanjutnya  terjadi  proses  akulturasi  (percampuran  budaya).  Proses  ini
                         menghasilkan  budaya  baru  yaitu  perpaduan  antara  budaya  setempat  dengan

                         nilai-nilai Islam yang merupakan kearifan lokal.

                         Kearifan  lokal  yang  diwariskan  leluhurnya  pada  masyarakat  di  berbagai

                         wilayah Indonesia sebagai wujud mengapresiasi nilai-nilai ajaran Islam harus

                         kita lestarikan dan dihormati.

                         Salah  satu  wujud  nyata  bangsa  Indonesia  dalam  mengapresiasi  nlai-nilai

                         kearifan  lokal  dan  keberagaman  seabagai  kekayaan  sekaligus  sebuah
                         keniscayaan.  Perbedaan,  keberagaman  bukan  sebagai  alasan  untuk  bercerai

                         berai  namun  justru  sebaliknya  sebagai  sarana  untuk  bersatu  padu  menuju
                         Indonesia maju dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika”.




















                  60 Sejarah Kebudayaan Islam MTs Kelas IX
   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80   81