Page 59 - Fikih Kls 7
P. 59
Memupuk Kebersamaan
Dalam Berjamaah
Dahsyatnya Azan
MOTIVASI
- Dikumandangkan saat peristiwa-peristiwa bersejarah. Selain
digunakan untuk menandakan waktu salat tiba, azan juga
dikumandangkan pada momen-memen penting dan bersejarah.
Misalnya ketika seorang bayi lahir. Selain itu, saat peristiwa penting
dalam Islam terjadi, azan juga berkumandang. Ketika pasukan Rasulullah berhasil
menguasai Mekah dan berhala-berhala di sekitar ka’bah dihancurkan. Demikian juga
ketika Konstantinopel jatuh ke tangan pasukan Ottoman yang mengakhiri Kekaisaran
Romawi Timur
- Banyak non-muslim yang menjemput hidayah setelah mendengar azan. Banyak kisah
perjalanan hidup kaum mualaf hingga akhirnya menemukan hidayah yang seringkali
menyentuh nurani. Berbagai sebab mereka akhirnya masuk Islam. Salah satu sebab
yang sering terjadi adalah suara azan yang didengar mereka, telah menggetarkan hari
dan kesadaran terdalam untuk mengucap syahadat. Kementerian Urusan Agama Turki
pernah melansir sedikitnya 634 orang telah masuk Islam selama tahun 2011. Mereka
adalah turis-turis yang tengah melancong ke Turki. Masih banyak lagi kisah menyentuh
mualaf yang masuk Islam setelah mendengar alunan kumandang azan
- Miliaran kali dikumandangkan sejak 14 abad lalu
Azan dikumandangkan 5 kali sehari. Semenjak azan pertama kali dikumandangkan 14
abad lalu hingga saat ini, tak dapat dihitung berapa juta kali azan telah berkumandang.
Anggaplah setahun 356 hari. Jika 14 abad adalah 1400 tahun, maka 1400 tahun x 356 hari
= 511000 hari. Dalam satu hari, azan 5x dikumandangkan. Sehingga sedikitnya azan telah
dikumandangkan 2.555.000 kali. Jika dalam satu hari ada 1 juta muslim di dunia yang
mengumandangkan azan, jadi azan telah dikumandangkan sebanyak 2.555.000.000.000
kali.
- Tak henti dikumandangkan hingga kiamat. Bumi berbentuk bulat. Ini menyebabkan
terjadi perbedaan waktu salat pada setiap daerah. Ketika azan telah selesai berkumandang
di satu daerah, maka selanjutnya azan berkumandang di daerah lain. Satu jam setelah
azan selesai di Sulawesi, maka azan segera bergema di Jakarta, disusul pula Sumatera.
Dan azan belum berakhir di Indonesia, maka ia sudah dimulai di Malaysia. Burma
adalah di baris berikutnya, dan dalam waktu beberapa jam dari Jakarta, maka azan
mencapai Dacca, ibukota Bangladesh. Begitu azan berakhir di Bangladesh, maka ia ia
telah dikumandangkan di barat India, dari Kalkuta ke Srinagar. Kemudian terus menuju
Bombay dan seluruh kawasan India. Demikianlah seterusnya.
Fikih Kurikulum 2013 49