Page 7 - Proper Kiki Wibhawa
P. 7
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
Tidak tercapainya target pendapatan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
Bangunan (BPHTB) pada tahun 2019, 2021, 2022 dan 2023 mengakibatkan
ketidkstabilan pembiayaan pada program pembangunan daerah Kota
Tangerang. Hasil pengelolaan BPHTB oleh Kota Tangerang dapat dilihat pada
gambar di bawah ini :
Terjadi tren kenaikan yang cukup baik dari tahun 2018 ke tahun 2019.
Penerimaan BPHTB sebesar Rp 522,4 miliar pada tahun 2018 meningkat menjadi
Rp 593,2 miliar pada tahun 2019. Saat memasuki masa pandemi Covid-19 pada
tahun 2020, realisasi penerimaan menurun tajam menjadi Rp 473,9 miliar. Pada
tahun 2021, penerimaan mengalami rebound menjadi sebesar Rp 509,4 miliar.
Meskipun penerimaan pada tahun tersebut tidak sebesar penerimaan tahun
2018 dan tahun 2019. Selanjutnya, pada tahun 2022, penerimaan kembali
meningkat dengan landai dengan jumlah sebesar Rp 540,9 miliar. Pada tahun
2023, penerimaan kembali mengalami bearish menjadi sebesar Rp 529,2 miliar.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penerimaan BPHTB relatif
fluktiatif hamper setiap tahunnya. Tidak tercapainya target tersebut bisa
disebabkan oleh kurangnya data pendukung dalam membuat rencana
pendapatan sehingga perlu dibuat kajian yang dapat membantu pengambil
kebijakan dalam menentukan target pendapatan.
5