Page 10 - Sistem Kekebalan Tubuh
P. 10
Gambar 4. Limfosit
Sumber : orami.co.id
3. Limfosit
Apabila dilihat di bawah mikroskop, maka akan tampak bahwa
limfosit mempunyai bentuk yang sama, tetapi memiliki fungsi yang berbeda-
beda. Limfosit dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu limfosit B dan limfosit
T. Kehidupan limfosit T dimulai di dalam sumsum tulang, dan segera menuju
ke timus untuk berdiferensiasi lebih lanjut dan siap menjalankan fungsinya.
Limfosit B diproduksi dan dewasa di dalam sumsum tulang, namun aktif
menjalankan peran sebagai imunitas bila sudah meninggalkan sumsum tulang.
Sistem imun memiliki tugas utama, salah satunya adalah
membentuk pertahanan terhadap benda-benda asing (antigen) yang masuk
ke dalam tubuh. Sumsum tulang dan timus secara umum berperan untuk
sistem pertahanan. Sebelum menjalankan fungsinya, limfosit B maupun
limfosit T keluar dari sumsum tulang dan timus berada di jaringan-jaringan
tubuh, seperti limpa, kelenjar limfa dan tonsil. Apabila ada antigen, misalnya
bakteri yang berada pada jaringan, maka oleh cairan limfa dibawa ke kelenjar
limfa. Di kelenjar ini, bakteri akan dihancurkan oleh makrofag melalui suatu
proses yang puncaknya terjadi respon imun humoral atau respon diperantarai
sel, atau kedua-duanya.
Respon imun sel dilakukan oleh limfosit T. Jika limfosit T kebal
terhadap suatu antigen tertentu, dan menjumpai antigen itu kembali maka
limfosit T akan mempersiapkan sel-sel lain, misalnya makrofag untuk
bertindak. Peranan limfosit B adalah memproduksi antibodi. Dalam respon
humoral yang dilakukan limfosit B memerlukan bantuan limfosit T juga.
Dengan limfosit T memungkinkan limfosit B yang spesifik bagi suatu antigen,
untuk memperbanyak diri dan berkembang menjadi sel-sel plasma. Sel-sel
plasma inilah yang mensekresikan antibodi.