Page 181 - Cerdas-Cergas-Berbahasa-dan-Bersastra-Indonesia-untuk-SMA-Kelas-10
P. 181
Hal tersebut bertujuan memunculkan efek dan makna tertentu. Untuk
itu, penyair sering menggunakan gaya bahasa (majas), pengimajian, kata
konkret, dan kata konotatif untuk mendukung makna puisi yang ingin
disampaikannya. Berikut penjelasan mengenai hal tersebut.
1. Majas (gaya bahasa)
Majas atau gaya bahasa merupakan bahasa kiasan yang digunakan
untuk menampilkan efek tertentu bagi pembacanya. Untuk lebih
memahami majas/gaya bahasa dalam puisi, kalian dapat berlatih
menganalisis majas dalam pembacaan teks puisi karya Amir
Hamzah. Mintalah satu satu teman kalian untuk membacakan
teks puisi di bawah ini!
Padamu Jua
Karya Amir Hamzah
Habis kikis
Segala cintaku hilang terbang
Pulang kembali aku padamu
Seperti dahulu
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
Satu kekasihku
Aku manusia
Gambar 6.3 Foto Amir Hamzah Rindu rasa
Sumber: Gunung Agung (1962) Rindu rupa
Di mana engkau
Rupa tiada
Suara sayup
Hanya kata merangkai hati
Engkau cemburu
Engkau ganas
Mangsa aku dalam cakarmu
Bertukar tangkap dengan lepas
Nanar aku, gila sasar
Sayang berulang padamu jua Gambar 6.4 Buku
Engkau pelik menarik ingin Antologi puisi Nyanyi Sunyi
Serupa dara di balik tirai Sumber: Dian Rakyat (1941)
Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra Indonesia
164
untuk SMA/SMK Kelas X