Page 96 - Level B1_Isi APa yang lebih seru? SIBI.indd
P. 96

Bab 12


                                                                                                  Menolong Gendhis






                                                                                            Pagi-pagi, aku sudah duduk manis di kelas. Aku sengaja
                                                                                            datang lebih awal agar punya waktu menceritakan
                                                                                            temuanku semalam. Tak berapa lama, teman-temanku
                                                                                            mulai datang.
                                                                                                “Hoi,  rajin  amat?”  tanya  Wira  sembari  melempar

                                                                                            ranselnya ke bangku.
                                                                                                “Iya dong, aku kan adiknya Rafi Ahmad,” sahutku.
                                                                                                Wira tampak bengong, sepertinya dia tak paham apa
                                                                                            maksudku.

                                                                                                “Kau kira cuma orang Yogya yang bisa main plesetan?
                                                                                            Aku pun sekarang bisa,” kataku penuh rasa kemenangan.
                                                                                                Wira mengernyit sebentar, tetapi tak lama kemudian
                                                                                            dia menabok bahuku keras-keras sambil tertawa. “Rapi
                                                                                              R    Hahaha  kowe saiki pinter!”

                                                                                                Itu  Gendhis!  Wajahnya  tampak  bersungut-sungut.
                                                                                            Apa dia sedang marah? Marah pada siapa? Atau
                                                                                            kepanasan? Hari masih pagi, matahari belum tinggi. Tak
                                                                                            mungkin karena kepanasan.
                                                                                                “Ndhis, Faben sekarang pintar plesetan,  Wir
                                                                                            langsung melapor.







              88                                                                                                    Bab 12 Menolong Gendhis  89
   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101