Page 8 - EMODUL 1
P. 8
Penilaian menurut arikunto (2009) adalah pengambilan keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik dan buruk dapat bersifat kualitatif.
Selain itu, penilaian dapat diartikan sebagai berbagai cara dan
menggunakan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
seberapa jauh hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi
(rangkaian kemampuan). Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan kuantitatif (berupa angka) (Agus
Bayu Pramana & Bagus, 2019).
Istilah evaluasi dan penilaian sering diartikan dan digunakan untuk
merujuk pada pengertian yang sama. Namun demikian, ada juga yang
menganggap bahwa evaluasi dan penilaian memiliki pengertian yang
berbeda. Evaluasi dipandang lebih luas pengertiannya dibanding penilaian
(Munip, 2017). Menurut definisi ini, evaluasi selalu didahului dengan
kegiatan pengukuran dan penilaian. Menurut Tyler (1950), evaluasi adalah
proses penentuan sejauh mana tujuan pendidikan telah tercapai.
Disamping konsep istilah di atas sebenarnya konsep evaluasi juga
sudah jauh di jelaskan dalam Al-Quran dan hadist. Menurut Al Rasyidin
(Ramadhani et al., 2018) Dalam Al-Quran istilah evaluasi dikenal dengan al-
hisab, al-bala, fatanna, imti–an dan khataman. Ketentuan (term) ini
menjelaskan tentang sistem atau teknik evaluasi dari Allah kepada hamba-
Nya. Al-hisab, al-bala dan fatanna merupakan term yang digunakan untuk
pengukuran dan penilaian terhadap ‘amal manusia. Sedangkan imti–an dan
khataman digunakan untuk hasil akhir dari suatu aktifitas.
B. Tujuan Evaluasi Pembelajaran
Dalam Qur'an tujuan evaluasi terkadung dalam surat Al-Ankabut ayat 2-
3 sebagai berikut:
۲
۳
Artinya: (2) Apakah manusia itu mengira, bahwa mereka akan dibiarkan
(saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji
(dievaluasi) (dengan suatu cobaan) (3) Dan sesungguhnya Kami telah