Page 141 - ilovepdf_merged (11)
P. 141
dijual ke Selatan dengan harga selangit. Akibatnya,
negara-negara berkembang sering mengambil
keuntungan dari negara-negara selatan dan selalu
berada dalam posisi tawar yang lebih buruk.
Eksploitasi oleh negara-negara industri, selalu di
pihak yang kalah dalam negosiasi. Sebagaimana
dinyatakan oleh Presiden Sukarno dan dikutip oleh
Mubyarto, “Kolonialisme juga memiliki pakaian
modernnya berupa kontrol ekonomi, kontrol
intelektual, (dan) kontrol fisik aktual oleh komunitas
kecil tapi asing dengan sebuah bangsa”
(Kolonialisme juga memiliki pakaian baru dalam
berupa dominasi ekonomi, dominasi intelektual,
(dan) dominasi fisik oleh sekelompok kecil orang
dalam lingkup bangsa (sendiri) tetapi dengan
kehadiran komunitas asing.
Ramalan Bung Karno menjadi kenyataan lima
puluh tahun kemudian. 36 cendekiawan yang
diundang Freedom Institute menerbitkan iklan satu
halaman penuh mendukung kenaikan harga BBM
pada 26 Februari 2005, tiga hari sebelum
pemerintah menaikkan harga BBM. Peneliti
mengutip "hasil penelitian" ilmiah, yang
penyelidikan selanjutnya dengan cepat terungkap
sebagai salah. Dengan kata lain, 36 peneliti dari
"Freedom Institute" meninggalkan kepentingan
rakyat demi ekonomi asing yang terus menguasai
perekonomian Indonesia. Sebenarnya, inteligensia
bangsa berfungsi sebagai representasi kolonialisme
zaman modern. Akademisi ini terputus dari
bangsanya sendiri.
Istilah "Korporatokrasi", yang mengacu pada
gagasan dominasi dunia melalui operasi korporasi,
mendominasi situasi ekonomi dan politik saat ini,
khususnya di Asia dan Afrika (usaha korporasi).
Sekretaris Jenderal Konferensi Asia-Afrika (AA), Dr.
Ruslan Abdulgani, menyatakan keraguan tentang
peringatan 50 tahun Konferensi AA saat itu karena
hanya sedikit yang dapat melihat revitalisasi dan
peningkatan persatuan negara-negara AA. Karena
134