Page 2 - Understand and manage your feelings
P. 2
PENDAHULUAN
Dalam masyarakat tradisional yang masih dipenuhi dengan nilai-nilai
kesopanan, budaya saling membantu yang masih sangat kental, sangat
ramah tamah dan sebagainya akan cenderung untuk menghindari konflik.
Berbeda dengan masyarakat yang bersifat power seekers, mereka
cenderung untuk saling bersaing dalam menghadapi konflik yang muncul
dengan berorientasi pada kekuasaan (power), wewenang (authority) dan
kemakmuran secara ekonomis. Sedangkan organisasi atau seseorang
yang berada dalam masyarakat yang bersifat egalitarians lebih menyukai
gaya akomodasi dalam menyelesaikan konfliknya dengan menghargai
pada keadilan (justice), kesederajatan (equality) dan saling memaafkan
(forgiveness).
Gaya akomodasi ini lebih mendahulukan kepentingan pihak lain daripada
kepentingan diri sendiri atau kepentingan golongannya sendiri. Gaya
menyelasaikan konlik dengan kolaborasi terdapat pada masyarakat yang
bertipe stimulation seekers, di mana pihak-pihak yang terlibat konflik
salıng terbuka dan berbagi pengalaman masing-masing yang pada
akhirnya menghasilkan jalan keluar yang Saling menguntungkan.
Organisasi merupakan kumpulan dari beberapa orang bahwa kelompok
semua orang atau kelompok dalam sebuah organisasi sudah pasti memiliki
tujuan dan pandangan masing-masing dari kerjanya dalam organisasi.
Mereka bersaing untuk mencapai kepentingannya masing-masing dalam
organisasi tersebut. Hal ini juga ditandai dengan perbedaan yang ada
mengenai segala macam sifat daam anggota organisasi. Perbedaan-
perbedaan yang ada akan menimbulkan perselisihan paham antara para
anggota organisasi. Perselisihan paham ini dinamakan konflik. Konflik ini
bisa muncul secara terus menerus apabila manajer dalam organisasi
tersebut tidak bisa menciptakan situasi sepaham dalam semua anggota
organisasi.
Konflik tidak dapat dihindari dalam suatu organisasi karena disebabkan
oleh perbedaan-perbedaan yang datangnya dari dalam sifat manusia.
Sifat manusia ini bukanlah hal yang dengan mudah bisa diubah. Akan
tetapi, apabila munculnya konflik menyebabkan adanya diskusi-diskusi
panjang tanpa menemukan kata sepakat antara para anggota organisasi
dan tidak adanya prioritas-prioritas keorganisasian maka konflik
berdampak negatif terhadap organisasi. Hal ini bisa menyebabkan
organisasi dalam keadaan terpuruk dan penghambatan dalam
pengambilan keputusan aktual.