Page 4 - Kristina Wahyu (212010036) Flipbook MD
P. 4
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu bidang studi yang diajarkan di sekolah.
Baik sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menegah atas serta
dalam perguruan tinggi. Matematika berati ilmu pengetahuan yang didapat
dengan berpikir (bernalar). Matematika lebih menekankan kegiatan dalam rasio
(penalaran), bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi
matematika berbebntuk karena pikiraan-pikiran manusia, yang berhubungan
dengan idea, proses dan penalaran.
Matematika berbentuk dari pengalaman manusia dalam dunianya secara
empiris. Kemudian pengalaman itu diproses di dalam dunia rasio, diolah secara
analisis dengan penalaran di dalam struktur kognitif sehingga sehingga sampai
terbentuk konsep-konsep matematika supaya konsep-konsep matematika yang
terbentuk mudah dipahami oleh orang lain dan dapat dimanipulasi secara tepat,
maka digunakan bahasa matematikaatau notasi matematika yang bernilai
global (universal). Konsep matematika di dapat karena proses berpikir, karena
itu logika adalah dasar terbentuknya matematika. (Rahmah, 2013)
Matematika Diskrit berasal dari dua kata, yaitu matematika dan diskrit.
Matematika berasal dari bahasa latin manthanein atau mathema yang berarti
belajar atau hal yang dipelajari. Matematika dalam bahasa belanda disebut
wiskunde atau ilmu pasti, yang kesemuanya berkaitan dengan penalaran.
Diskrit merupakan objek yang terdiri dari sejumlah berhingga elemen yang
berbeda dan masing-masing elemen tidak saling berhubungan. Sehingga
matematika diskrit merupakan cabang ilmu matematika yang mengkaji objek-
objek diskrit. (Nugroho, 2015)
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pasangan berurutan?
2. Bagaimana Teorema Pasangan Berurutan?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pasangan berurutan
2. Mendeskripsikan teorema pasangan berurutan
1