Page 10 - E-Modul Mata Kuliah Fisika Bangunan 2
P. 10
Tabel 2. Simbol dan satuan dalam cahaya
Kesatuan Simbol Satuan Simbol Satuan
Kuat cahaya (Intensitas I Lilin (candela) Cd
cahaya)
Arus cahaya, yaitu jumlah Φ Lumen Lm
banyak cahaya (Q) per
satuan waktu (t)
Φ = Q/t
Arus cahaya yang datang E Lux Lx
(iluminan) per satuan luas
permukaan
E = Φ/A
2
2
Arus cahaya yang pergi IL Cd/m Cd/m
(luminan) per satuan luas
permukaan IL=I/A
1.2. UNSUR CAHAYA MATAHARI
Cahaya matahari dipantulkan oleh artikel dan awan di atmosfer menjadi
cahaya langit. Cahaya matahari maupun cahaya langit kemudian dibiaskan oleh
benda-benda diluar dan dalam ruang. Berdasarkan arah dan pantulannya, sinar
matahari dapat diuraikan menjadi unsur-unsur antara lain:
1. Cahaya matahari langsung, dengan tingkat cahaya yang dangat tinggi,
terarah pada satu titik, memiliki potensi silau, kontras dan panas.
2. Cahaya langit, dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh awan kemudian
menyebar menjadi terang langit, dengan tingkat cahaya yang cukup tinggi tapi
cenderung tidak silau.
3. Cahaya Pantulan, dari cahaya matahari yang dipantulkan oleh elemen-
elemen permukaan, baik dari bagian luar maupun dari dalam bangunan.;
a. Cahaya matahari refleksi luar, yaitu hasil pemantulan cahaya dari
benda-benda diluar ruang
b. Cahaya matahari refleksi dalam, yaitu hasil pemantulan cahaya dari
benda-benda di dalam ruang.
Kuat penerangan yang terukur di dalam ruang adalah gabungan unsur cahaya
langit serta unsur cahaya refleksi luar dan dalam (termasuk sunlight jika di titik ukur
tersebutlangsung terpapar sinar matahari.
5