Page 54 - WP 1 2022
P. 54

MOVIE REVIEW


                        Anak, Orang Tua



                        dan Laut




                        Gilang Rahmat Hastanto



                                akis (Gita Novalista),     heran, sutradara film ini, Kamila
                                seorang anak Bajau,        Andini, adalah anak dari sutradara
                                ke mana-mana selalu        kawakan Garin Nugroho, yang juga
                       P mengalungi sebuah                 terkenal akan visual filmnya yang
                        cermin pemberian ayahnya.          indah. Meski dalam pembuatan
                        Seringkali cermin itu ia bawa ke   film ini Garin tidak terlibat dalam
                        seorang dukun. Berharap melalui    proses kreatif Kamila, kita tetap
                        ritual-ritual yang dilakukan       bisa mengira bahwa Kamila
                        dukun tersebut, Pakis akan bisa    pasti telah mempelajari film-film
                        melihat ayahnya yang hilang        ayahnya. Terasa sekali, teknik-
                        di laut. Hilangnya sosok ayah      teknik pengambilan gambar dalam
                        dari rumahnya juga membuat         film ini semakin mempertegas
                        hubungan Pakis dan ibunya,         keindahan alam Wakatobi.
                        Tayung (Atiqah Hasiholan)          Suasana Wakatobi semakin terasa
                        memburuk. Pakis yang mulai         dengan digunakannya bahasa
                        beranjak dewasa perlahan           Bajau pada dialog-dialog dalam
                        mulai memberontak pada dunia       film ini dan juga musik latar
                        sekitarnya. Beruntung, ada Lumo    berupa lagu-lagu daerah Bajau.
                        (Eko), anak laki-laki bermulut     Cocok sekali.
                        besar dan jenaka yang selalu setia
                        menemaninya. Kerinduan Pakis       Film ini juga menyisipkan pesan-
                        dan ibunya akan sosok laki-laki    pesan tentang menjaga laut dan
                        di rumah juga terusik dengan       dampak buruk dari perubahan
                        munculnya Tudo (Reza Rahadian),    iklim. Hal ini terlihat baik melalui
                        seorang peneliti lumba-lumba       monolog Pakis, dialognya dengan
                        dari Jakarta, yang menyewa kamar   warga, maupun dari tindak-
                        di rumah Pakis. Hidup keempat      tanduk Pakis dan warga sekitar
                        tokoh ini pun saling bersinggungan  sehari-harinya. Terang saja, film
                        dalam masalah cinta mereka         ini merupakan proyek kerja sama
                        masing-masing.                     antara World Wildlife Funds
                                                           dengan Pemerintah Kabupaten
                        Hal yang bisa langsung disadari    Wakatobi dan SET Film Workshop.
                        saat menonton film ini adalah      Sebagai film yang tidak ditujukan
                        indahnya alam Wakatobi. Tidak      untuk komersil, film ini tergolong


            52    Warta Pengawasan
   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59