Page 49 - WP 1 2022
P. 49
transaksional. Dari kecil kita
belajar berhitung, namun kita tidak
diajarkan mengelola uang apalagi
meningkatkan kekayaan. Saya
rasa ada loop hole di sini. Menurut
saya, bukan seberapa besarnya
penghasilan yang membuat kita
mapan dan sejahtera, tetapi
berapa yang bisa kita sisihkan
setiap waktunya. Aset tersebut
harus kita alokasikan ke dalam
instrumen yang memberikan nilai
tambah di kemudian hari.
Saya mengenal investasi tahun
2008 dan hanya dalam kurun
waktu dua tahun saya langsung
termotivasi untuk memperdalam
bidang investasi dan pasar modal.
Tidak mudah, perjuangannya
Dulu, ketika mendengar sangat berat. Namun demikian
financial planner, yang terpikir yang terpenting, saya punya
adalah profesi tersebut hanya ketertarikan. Saya melahap buku-
menjamah klien-klien yang buku tebal, bahkan berkali-kali
besar. Menjadi konsultan gagal ujian lisensi karena kesulitan.
keuangannya orang-orang Wajar, karena background saya
terkaya di kota X, misalnya. mulanya bukan keuangan.
Namun di era digital sekarang, Namun saya tidak menyerah,
financial planner sudah bahkan hingga kesempatan akhir
semakin hits. Anak-anak muda ujian. Pada tahun 2010, saya
semakin aware dengan topik- berhasil mengantongi lisensi dari
topik finance and investment. IARFC (International Association
Apakah Adrian termasuk yang Register Financial Consultant) dan
memanfaatkan momentum mendapatkan gelar RFA (Register
tersebut untuk menjadi Financial Associate).
profesional di bidang ini?
Kapan Adrian memutuskan Lima tahun kemudian, saya dilirik
untuk meraih gelar CFP? Dalam oleh perusahaan multinasional
prosesnya, apakah Adrian (Schroder) untuk menjadi
juga mengalami kesulitan, profesional di sana. Ceritanya,
mengingat finance dan teknik bulan April 2016 telepon saya
kan seperti dua kutub yang berdering, saya mendapatkan
berseberangan. kesempatan untuk mencoba apply
Tidak ada sesuatu di muka bumi di Schroder, sebuah perusahaan
ini yang tidak diselesaikan secara yang sudah saya impikan selama
Nomor 1 Tahun 2022 47