Page 11 - Modul Ajar IPS 8 Genap
P. 11

■   Perang Paderi di Sumatra Barat (1821-1838)


                    Di manakah meletusnya Perang Paderi? Bagaimana latar belakang dan
                    proses Perang Paderi?

                       Kelompok pembaharu Islam di Sumatra Barat ini disebut sebagai Kaum
                    Padri. Belanda memanfaatkan perselisihan tersebut dengan mendukung

                    Kaum  Adat  yang  posisinya  sudah  terjepit.  Perlawanan  kaum  Padri
                    berubah dengan sasaran utama Belanda meletus tahun 1821. Kaum Padri
                    dipimpin Tuanku Imam Bonjol (M. Syahab), Tuanku nan Cerdik, Tuanku
                    Tambusai,  dan  Tuanku  nan  Alahan.  Perlawanan  kaum  Padri  berhasil
                    mendesak  benteng-benteng  Belanda.  Sementara  itu  Belanda  meng-

                    hadapi  perlawanan  Pangeran  Diponegoro  (1825-1830).  Belanda  sadar,
                    apabila  pertempuran  dilanjutkan,  Belanda  akan  kalah.  Belanda  meng-
                    ajak berdamai di Bonjol tanggal 15 November 1825, selanjutnya Belanda
                    konsentrasi terhadap Perang Diponegoro.


                        Belanda  kembali  melakukan  penyerangan  terhadap  kedudukan
                    Padri. Kaum Adat yang semula bermusuhan dengan kaum Padri akhirnya

                    banyak  yang mendukung  perjuangan Padri.  Bantuan dari  Aceh juga
                    datang untuk mendukung pejuang Padri. Belanda menerapkan sistem
                    pertahanan Benteng Stelsel, Benteng Fort de Kock di Bukit tinggi, dan
                    Benteng  Fort  van  der  Cappelen  merupakan  dua  benteng

                    pertahanannya.  Dengan  siasat  tersebut  akhirnya  Belanda  menang,
                    ditandai  jatuhnya benteng  pertahanan  terakhir  Padri  di  Bonjol  tahun
                    1837.  Tuanku  Imam  Bonjol  ditangkap,  kemudian  diasingkan  ke
                    Priangan, kemudian ke Ambon, dan terakhir di Manado hingga wafat

                    tahun 1864. Berakhirnya Perang Padri, membuat kekuasaan Belanda
                    di  Minangkabau  semakin  besar.  Keadaan  ini  kemudian  mendukung
                    usaha Belanda untuk menguasai wilayah Sumatra yang lain.
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16