Page 18 - Bahan Ajar Digital Berbasis Etno-STEM Materi Energi Terbarukan
P. 18

Menjelajah Sains



                                          Hukum Kekekalan Energi


                         Benda  yang  dijatuhkan  dari  ketinggian  tertentu  akan  mengalami  perubahan  bentuk
             energi. Bentuk perubahan energinya yaitu energi potensial menjadi energi kinetik. Gabungan
             antara energi potensial dan energi kinetik disebut energi mekanik. Secara sistematis, energi
             mekanik dapat dituliskan pada persamaan 1.5.

                                                                                  (1.5)

                   Besarnya energi mekanik di setiap posisi selalu konstan. Konsep tersebut lebih dikenal
             dengan hukum Kekekalan Energi Mekanik.

              Bunyi hukum Kekekalan Energi Mekanik :

                          Pada sistem terisolasi (bekerja gaya berat dan tidak ada gaya luar yang

                                 bekerja) energi total mekanik sistem berlaku konstan.


             Berdasarkan  peryataan  tersebut,  dapat  dinyatakan  bahwa  energi  bersifat  kekal,  artinya
             energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan, energi dapat berubah bentuk.
             Pernyataan tersebut dinyatakan secara sederhana dengan persamaan 1.6.


                                                                                  (1.6)




             Perhatikan Gambar 1.2 !
             Ali memetik dan membawa turun buah kelapa dari pohon yang berada pada ketinggian A
             menuju ke C. Setelah beberapa waktu, Ali merasa capek dan ia beristirahat di ketinggian B.
             Jika  besarnya  gravitasi  adalah  10  m/s^2,  berapakah  besarnya  kecepatan  buah  di  titik  B?
             Gunakan persamaan Hukum Kekekalan Energi untuk menjawab kasus tersebut!

             Penyelesaian :





             Karena buah kelapa jatuh bebas, maka kecepatan di titik A=0, sehingga
             EK di titik A = 0.











                                                                                             Gambar 1.2


                                                                                                             10
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23