Page 29 - Bahan Ajar Digital Berbasis Etno-STEM Materi Energi Terbarukan
P. 29
Di Indonesia, energi ramah lingkungan meliputi energi surya, angin, air, panas bumi,
dan biomassa. Energi surya banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik melalui panel
surya yang terus berkembang (Rizky, 2020). Energi angin memiliki potensi besar,
terutama di wilayah pesisir dengan kecepatan angin tinggi (Widyanto et al., 2018). Energi
air dapat dioptimalkan berkat kondisi geografis Indonesia yang kaya akan perairan.
Energi panas bumi juga berlimpah karena Indonesia terletak di jalur vulkanik (ring of
fire). Sementara itu, energi biomassa berasal dari bahan organik seperti limbah hutan dan
pertanian, yang di negara maju telah digunakan sebagai pembangkit listrik alternatif
(Roos & Brackley, 2012; Sidabutar, 2018). Pemanfaatan biomassa tidak hanya
menawarkan energi alternatif tetapi juga mengatasi masalah limbah, seperti kotoran
hewan, limbah sayuran, dan sampah organik lainnya.
Salah satu masalah limbah yang sering terjadi di Indonesia adalah pencemaran akibat
sampah rumah tangga yang tidak dikelola dengan baik (Malina et al., 2017). Sampah ini,
baik organik maupun anorganik, dapat berdampak negatif pada lingkungan dan
kesehatan manusia (Cundari et al., 2019; Satori et al., 2018). Sampah organik, seperti sisa
makanan, kotoran hewan, dan tumbuhan, mudah membusuk, menimbulkan bau, dan
merusak kebersihan lingkungan (Latifatul et al., 2018; Anzi & Nunik, 2018).
Untuk mengurangi penumpukan limbah, sampah organik dapat diolah menjadi briket
sebagai sumber energi alternatif untuk kebutuhan sehari-hari. Solusi ini tidak hanya
mengurangi masalah limbah tetapi juga mendukung upaya keberlanjutan energi.
Diskusi
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Apa dampak buruk dari penggunaan energi tak terbarukan?
2. Bagaimana cara memanfaatkan limbah sampah organik dapat diolah
menjadi briket sebagai sumber energi alternatif?
3. Bagaimana briket dapat membantu mengatasi masalah energi di
Indonesia?
Send answer ini here!
21