Page 9 - Biodigital Human
P. 9
Motivasi ekstrinsik tetap diperlukan di sekolah, sebab pembelajaran di sekolah tidak
semuanya menarik minat atau sesuai dengan kebutuhan peserta didik (Nurmala, 2014).
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dengan motivasi belajar dan proses belajar.
Prestasi belajar adalah hasil dari proses pembelajaran tersebut. Belajar dapat dikatakan
berhasil jika terjadi perubahan dalam diri peserta didik. Namun tidak semua perubahan
perilaku dapat dikatakan belajar karena perubahan tingkah laku akibat belajar memiliki
ciri-ciri perwujudan yang khusus, yaitu: perubahan intensional. Perubahan positif aktif, dan
perubahan efektif serta fungsional (Thaib, 2013).
Enam jenis media pembelajaran, yaitu media cetak, media audio, media visual, media
proyeksi gerak manusia, benda tiruan (miniatur) (Magdalena, 2021). Media audio
merupakan jenis media yang hanya bisa didengar tanpa mengandung unsur penglihatan.
Media ini ,menggunakan unsur pendengaran saja saat memahami sesuatu hal, contohnya
menyimak. Menyimak adalah suatu proses mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, mereaksi, menilai atas makna yang terkandung di dalamnya (Triyadi,
2015). Media visual adalah media yang melibatkan indra penglihatan, terdapat dua jenis
pesan yang dimuat dalam media visual yaitu pesan verbal dan non verbal (Selamet, 2020).
Media miniature adalah media yang dapat dilihat, yang termasuk kelompok visual, seperti
gambar, foto, grafik, kartun, liflet, buklet, film bisu, torso, model 3D seperti diorama dan
mockup. Kelompok media ini dapat berwujud sebagai benda asli baik hidup maupun mati,
dan dapat berwujud sebagai tiruan yang mewakili aslinya (Widiyanto, 2020).
Konstitusi pembelajaran biologi adalah minds-on, hands-on, dan hearts-on, sehingga
proses pembelajaran biologi harus mengaktifkan aspek tersebut. Pencapaian dibangun
dengan keterampilan berpikir dan pengalaman sehingga mengarah pada pembelajaran
dengan menemukan sendiri konsep yang dipelajari dengan pengalaman langsung melalui
pembelajaran kontekstual. Pengalaman langsung menggunakan potensi lokal sebagai
sumber belajar yang ada di sekitar peserta didik. Pendidik diharapkan lebih kreatif dan
memperhatikan kebutuhan siswa sesuai dengan minat bakatnya, sehingga dapat
mengimplementasikan pengetahuan menjadi suatu keterampilan yang berguna untuk
kelangsungan kehidupan masa depan (Mumpuni, 2013).
Secara faktual, kecenderungan pendidik membelajarkan biologi secara verbal, tekstual,
dan transfer pengetahuan. Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa pendidik tersebut
kurang memahami bagaimana mempelajari biologi secara tepat sesuai dengan karakteristik
materi biologi. Jika pendidik dituntut membelajarkan konsep-konsep materi pelajaran yang
bersifat abstrak, maka agar peserta didik dapat memahaminya penggunaan media
pembelajaran menjadi salah satu solusinya. Namun penggunaan media pembelajaran
biologi masih relatif sedikit. Begitu pula konsep-konsep materi biologi berbasis praktis
(seperti: pengujian, pengamatan obyek, dll.), idealnya diajarkan melalui praktikum.
Faktanya, guru cenderung kurang memperhatikan karakteristik materi yang diajarkan, dan
umumnya diajarkan tekstual. Sementara pembelajaran secara tekstual menurut Wening
(2014) memiliki kelemahan, karena retensi ingatan dipengaruhi oleh waktu. Potensi
hilangnya materi dalam ingatan seseorang secara berturut-turut: 1 hari (46%), 1 minggu
(65%), 2 minggu (79%), 2 bulan (83%) (Sudarisman, 2015).
Pada masa abad 21 proses pembelajaran biologi lebih menarik dengan adanya media
pembelajaran yang mengkombinasikan tampilan dengan berbagai fitur gambar serta
animasi. Gambar dan animasi dikembangkam melalui optimalisasi teknologi, salah satunya
media pembelajaran berbasis komputer. Media pembelajaran berbasis komputer banyak
jenisnya, salah satunya mempunyai banyak fitur elemen dalam multimedia interaktif.
Multimedia interaktif adalah media pembelajaran berbasis komputer yang memuat
berbagai macam konten seperti gambar, teks, grafik, video, animasi dan efek suara yang
disertai menu instruksi sebagai sarana mendapatkan informasi. Kolaborasi konten yang
5