Page 47 - proposal skripsi 2 new
P. 47
3.8.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau tidaknya data yang diperoleh
melalui penyebaran kuisioner. Suatu istrumen dapat dikatakan valid jika mempunyai
validitas tinggi. Sebaliknya, suatu instrumen tidak valid jika mempunyai validitas
rendah (Sugiyono, 2018). Tingkat validitas dapat diukur dengan membandingkan nilai
r hitung (correlation item total correlation) dengan r tabel menggunakan ketentuan
degree of freedom (df) = n - 2, dimana n adalah jumlah sampel. Kriteria penilaian uji
validitas adalah:
r hitung > r tabel , maka pernyataan tersebut valid.
r hitung < r tabel , maka pernyataan tersebut tidak valid.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Sebuah scale atau instrumen pengukur data dan data yang dihasilkan dapat
dikatakan realible apabila secara konsisten memberikan hasil yang sama pada setiap
pengukuran (Ferdinand, 2011). Menurut Ghozali (2011), reliabilitas merupakan alat
untuk mengukur kuesioner, yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
Jadi, suatu kuesioner dikatakan reliabel jika tanggapan responden terhadap pernyataan
tersebut konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Semakin tinggi tingkat reliabilitas
maka semakin stabil alat pengukuran tersebut. Uji reliabilitas diperlukan untuk
mengetahui tingkat kehandalan data yang diperoleh. Dalam SPSS , reliabilitas diukur
menggunakan uji statistik Cronbach Alpha(α). Jika konstruk atau variabel tersebut
menghasilkan nilai cronbach alpha di atas 0,60, maka dianggap reliabel (Ghozali,
2011).
1. Jika α>0.60, semua pernyataan reliabel. Maka instrumen tersebut dapat digunakan
2. Jika α<0.60, semua pernyataan tidak reliabel. Maka instrumen tersebut tidak dapat
digunakan
42