Page 10 - Buku Jejak Imam Utomo
P. 10

mengejar mimpinya membangun Jawa timur.             lebih mapan, dan ujungnya jadi kebanggaan
                         Buku ini juga tidak ingin menyatakan  keluarga.            Imam     juga    beruntung,     saat
                  bahwa  Imam  Utomo  adalah  manusia  super.  rumah  tangga membutuhkan perhatian, ibu
                  Dia manusia biasa yang juga sering berhadapan  mertuanya ikut mendampingi ketika  mereka

                  dengan ragam masalah. Tapi kakek dari 10 cucu  ditugaskan  ke  daerah  pelosok.  Sang  ibu
                  dan seorang cicit ini punya sisi kemanusiaan  tidak saja membantu anaknya di dapur atau
                  yang  bisa  diteladani.  Sesibuk  apapun  dia,  ia  mengawasi cucu-cucunya, tapi ikut menambah
                  selalu  menyiapkan  waktu  untuk  keluarga.  penghasilan rumah  tangga dengan berjualan

                  Di akhir pekan, tak jarang ia masuk dapur  makanan di tempat tugas sang perwira muda
                  untuk memasak makanan buat isteri dan anak  Imam  Utomo.  Sementara  ibu  kandungnya
                  cucu. Steak salmonnya konon adalah masakan  terus medoakan sukses Imam dari rumahnya
                  favorit.  Empati  pada  bawahan  sungguh  luar  di Jombang sampai  Imam  mengakhiri tugas

                  biasa.  Imam  selalu  memberi  kejutan  dan  sebagai gubernur Jatim.
                  perhatian khusus kepada satu persatu anak                   Tentu buku ini tidak sanggup memuat
                  buahnya.  Mulai  sekedar  angpao  atau  dialog  semua detail, bahkan mungkin ada momen-
                  langsung  dengan  mereka.  Seorang  petugas  momen  penting yang lolos  dari  pengamatan

                  kebersihan di kantor gubernur tak menyangka  tim penulis. Tapi begitulah kehidupan, tak ada
                  kalau impiannya untuk memiliki motor bisa  yang  sempurna.  Semuanya  bisa  jadi  hikmah,
                  diwujudkan oleh Imam Utomo.                         bila kita pandai bersyukur.
                         Di masa awal karier militernya, Ia juga

                  pernah menjadi  guru, didaulat jadi  takmir                 Alhamdulillah
                  masjid, dan pernah dikucilkan di dusun sepi
                  yang memaksa dia untuk rajin berkebun. Baru
                  menikah langsung ditempatkan di  pelosok

                  dan harus berhadapan dengan ragam masalah.
                  Ke empat anaknya lahir di wilayah yang jauh
                  dari fasilitas kesehatan yang memadai. Tetapi
                  kesulitan yang mendera dia, istri, ibu mertua

                  dan anak-anaknya yang masih kecil ternyata
                  mampu mengantarnya ke masa tua yang
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15