Page 8 - Buku Jejak Imam Utomo
P. 8
dengan masyarakat tanpa sekat. Banyak adalah Jombang, tapi asal usul keluarga
tokoh yang akan menemuinya lebih suka melampaui dusun Ngepeh, kecamatan Ngoro,
shalat bersama dulu dan kemudian berbicara tempat ia dilahirkan. Kegemaran masa kecilnya
berbagai masalah dengannya. Tak usah bikin tak beda dengan anak-anak sebayanya. Ia pergi
janji, karena di teras masjid ini siapapun menjala ikan di saluran irigasi dekat rumahnya,
bisa langsung mengobrol dengannya tanpa atau menggembalakan kambing. Terkadang
harus bikin janji. Masalah politik, bisnis, atau bermain di dekat kuburan atau mencari sisa-
problematik sosial selalu diladeni kadang sisa tebu di lori yang sedang melaju ke pabrik.
sambil senda gurau. Dusun yang terletak di kaki tiga gunung yaitu
Kesehatannya terlihat cukup prima. Kelud, Lawu dan Kawi ini terkenal subur dan
Gerakan salat mulai berdiri, membungkuk, sudah memiliki irigasi yang bagus sejak jaman
duduk, sujud dilakukan tanpa kesulitan. Belanda. Itulah sebabnya mengapa wilayah
Sebelum pandemi setiap hari Sabtu dan ini menjadi jujukan para pencari nafkah.
Minggu usai subuh, ia duduk di pelataran Bahkan saat ini dapat disebut sebagai miniatur
tangga masjid mengobrol dengan para jamaah Indonesia karena sebuah dusun kecil terlihat
sambil ngopi dan menikmati sarapan. Menu aman dan rukun, serta memiliki sarana ibadah
digilir, mulai soto, lontong sate, pecel dan yang bagus buat penganut Islam, Kristen, dan
lainnya. Takmir menyiapkan sekitar 200 porsi. Hindhu.
Amal untuk sarapan ini dilakukan bergantian Silsilah tertulis yang masih disimpan
di antara para jamaah termasuk Imam Utomo oleh keluarganya di Jombang menunjukkan
sendiri. Setelah pandemi dilonggarkan, hal di jejak ke atas yang mengerucut ke trah Mataram.
atas dilakukan setiap hari Minggu mulai salat Dari pihak ayah merangkai garis yang menuju
subuh sampai sekitar pukul 6 pagi. Masjid silsilah Batoro Katong. Sementara dari pihak
yang terbuka bagi siapa saja sering menjadi ibu menuju garis Prabu Udoro, Raja Brawijaya.
tempat isterahat para musafir, pedagang Ayah Imam Utomo adalah Soeparno, seorang
keliling, supir atau sales yang hanya ingin aktivis Partai Nasional Indonesia (PNI), asal
sekedar merebahkan badan. Untuk mereka Madiun. Sedangkan ibunya, RA Siti Rukayat,
ini tersedia teh atau kopi hangat serta jajanan asal Bungah, Sedayu, Gresik. Mereka bertemu
secara gratis. di dusun Ngepeh, desa Rejo Agung Kecamatan
Siapa Imam Utomo? Tanah kelahirannya Ngoro Jombang menjelang kemerdekaan RI.