Page 15 - KLIPING BELMAWA 9 MEI PAGI
P. 15

"Salah satu energi besar di lautan adalah energi surya, sehingga sangat tepat jika dimanfaatkan sebagai sumber energi ramah lingkungan," lanjut pemuda kelahiran 1997 ini.
Selain itu, pemanfaatan limbah high density polyethylene (HDPE) yang terkenal sulit diolah sebagai body ES-PORT menjadi nilai tambah keramahan pada lingkungan. Diolah sedemikian rupa, Red Team berhasil menjadikan limbah HDPE ini aman untuk dijadikan penyimpanan ikan. Dengan semua keunggulan ini, Reza mengaku bahwa timnya sampai mendesain ulang prototype ini hingga tiga kali.
"Kami mendesain ini tidak hanya sekali desain kemudian jadi, tapi sampai tiga kali redesign agar dapat mewakili kebutuhan nelayan," tambah mahasiswa angkatan 2016 ini.
Disampaikan kembali oleh Reza, ES-PORT yang diangkat oleh Red Team ini memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki tim lain. Keunggulan itu meliputi tiga aspek, yakni full proposal dengan data lengkap, presentasi yang menarik dan terstruktur, serta prototype yang telah dilakukan pengujian secara langsung di pesisir pantai Kenjeran Surabaya.
Baca juga: Mobil Rakitan Mahasiswa ITS Siap Berlaga di Asia
Inovasi ini menyabet juara pertama Descomfirst 2019Inovasi ini menyabet juara pertama Descomfirst 2019 (Foto: Humas ITS)
Untuk mengujinya, Red Team pun ikut serta melaut bersama nelayan, sehingga data pasti dan kualitas ikan di dalam ES-PORT juga terdeteksi secara nyata.
Tak hanya di depan juri, produk yang dibimbing oleh Dr Adhitya Sudiarno ST MT dari Departemen Teknik Industri ini juga menyabet kategori Favorit Winner. Perebutan pemenang kategori ini diambil berdasar hasil voting yang dilakukan di media sosial Instagram dan Presentasi Expo kepada masyarakat di Transmart, Surakarta, Minggu (5/5). Dibawakan dengan menarik, ES-PORT yang dibawa Red Team pun menduduki peringkat pertama dalam voting Expo dan peringkat kedua dalam voting Instagram.
"Dengan ini, kami juga mendapat hati masyarakat yang membuktikan bahwa produk kami (Red Team) memang sangat dibutuhkan saat ini," tutur mahasiswa yang hobi membaca ini.
Berkat inovasi yang sangat bermanfaat bagi nelayan ini, Red Team mengungguli seluruh finalis dan menyabet juara pertama dalam Decomfirst 2019 yang dihelat oleh Universitas Negeri Surakarta (UNS). Berskala Asia Tenggara, Red Team berhasil mengunggulka nama ITS serta mengharumkan nama Indonesia dalam bidang peneilitian berbasis pengabdian masyarakat.
"Kami tidak akan berhenti, pengembangan dan penelitian lebih lanjut akan terus dilaksanakan agar menghasilkan produk yang jauh lebih sempurna," pungkas mahasiswa asal Yogyakarta ini.
(iwd/fat)


































































































   11   12   13   14   15