Page 6 - KLIPINGBELMAWA28052019SORE
P. 6
Judul
Pesantren Didorong Tingkatkan APK Pendidikan TInggi
Media
Suara Merdeka
Terbit
28 Mei 2019
Tone
Positif
Hal/link
https://www.beritasatu.com/politik/556773/pascapemilu-menristekdikti- ajak-kelompok-cipayung-rajut-kembali-persatuan
PR VALUE
Rp. 90,000,000
Jurnalis
Prajna
IHAN
stik Jadi Serius
SELASA,28 MEI 2019 Pesantren Didorong Tingkatkan
APK Pendidikan Tinggi
SM/dok
ama antara Kiara dan Unisbank (mapalast) , di Ruang Seminar lum lama ini. (40)
adalah penghasil sam- dunia. Sampah plastik ius yang harus segera
oleh Karman Sastro, uk Keadilan Perikanan yang diselenggarakan an mahasiswa pencin- di ruang seminar kam- .
rdasarkan data yang stri Plastik Indonesia tatistik (BPS), sampah i 64 juta ton per tahun, rupakan sampah plas-
h persoalan serius. mbuat kebijakan untuk ik. Bisa saja jika serius
plastik digunakan di
upermarket konsumen aja yang sebelumnya enguntungkan peng- n tetap menggunakan
,” imbuhnya.
fiq, aktivis lingkungan atakan, meminimalkan lai dari komitmen diri
untuk membuat kom- ni perlu diperluas untuk komitmen mengurangi 4-40)
Dia meminta paling tidak 500 dari sekitar 29.000 pesantren di negeri ini untuk mengembangkan perguruan tinggi minimal pada tingkat akademi komunitas.
”Harapannya, lima tahun ke depan, dari Aceh sampai Papua kurang lebih 500 pesantren akan didorong memiliki pendidikan tinggi di luar bidang agama sesuai dengan potensi dan kearifan lokal masing-masing dae- rah untuk meningkatkan kualitas pen- didikan di daerah tersebut,” ujar Menristekdikti Mohamad Nasir, sete-
lah menyerahkan Surat Keputusan Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes) Khas Kempek, belum lama ini.
Namun, lanjut Nasir, apabila tidak dapat memenuhi kriteria sebagai univer- sitas ataupun sekolah tinggi, akan diben- tuk akademi komunitas.
Selain itu, jika setiap akademi komunitas yang didirikan pesantren memiliki 500 mahasiswa, maka pesantren akan berkontribusi mencip- takan 25.000 mahasiswa, juga turut meningkatkan APK pendidikan tinggi Indonesia yang saat ini masih pada
AMA
SM/Hari Santoso
CIREBON - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir mendorong pesantren-pesantren di Indonesia untuk turut berkontribusi dalam meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) pendidikan tinggi Indonesia.
angka 34,5 persen.
Nasir meminta perguruan tinggi
yang dikembangkan pesantren sesuai dengan potensi dan kearifan lokal yang ada.
Salah satunya seperti bidang herbalife yang menjadi salah satu fokus Stikes Khas Kempek.
”Obat yang ada di apotek itu 92 persen bahan-bahannya bukan dari Indonesia, bahan impor. Kalaupun diproduksi di Indonesia tapi yang punya resep komposisi obatnya (ataupun patennya) adalah orang dari luar negeri,” kata Nasir.
Tak Bergantung
Karena itu, Stiker Khas Kempek dapat memformulasikan paten herbamedicine ataupun herbalife karena Indonesia kaya akan biodiver- sity (keanekaragaman hayati).
”Insya Allah para santriwan dan santriwati akan bisa menghasilkan ter- obosan inovasi (breakthrough innova-
tion) sehingga obat-obatan berbahan baku lokal bisa dihasilkan dari santri Kempek ini agar ke depan, bangsa ini menjadi bangsa mandiri dan tidak lagi bergantung pada obat-obatan impor,” harapnya.
Nasir juga mengatakan, Stikes Prodi Farmasi dan Gizi sangatlah pen- ting. Dengan adanya kedua program studi itu, lanjut dia, diharapkan mampu meningkatkan kesehatan generasi milenial (anak bangsa) terutama para santri dan masyarakat Cirebon.
Pengasuh Ponpes Kempek Cire- bon KH Musthofa Aqiel Siradj me- nyebut pesantren memiliki peran pen- ting dalam pendidikan di Indonesia dari pendidikan dasar hingga pen- didikan tinggi.
Pesantren dewasa ini, sudah harus bicara banyak soal ilmu duniawi. Dia mencontohkan, santri dituntut men- guasai teknologi informasi, komu- nikasi digital, dan internet. (nya-40)
S
a n
s k
r
g
e u S a e
a
s m
h o g u
a i r
1
S