Page 14 - KLIPINGBELMAWA31072019SORE
P. 14

Penyalagunaan Narkoba (Arti Pena). Tim yang bekerja sama dengan Polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNN) itu bertugas mensosialisasikan bahaya narkoba kepada mahasiswa. Tim tersebut tersebar di 316 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta yang tercatat di Jakarta. Menanggapi kasus tersebut, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek Dikti, Ismunandar menyatakan tidak segan memberi sanksi kepada perguruan tinggi yang terlibat dalam peredaran narkotika. "Kami harus cek dulu, bisa mulai surat peringatan. Namun sekali lagi kami akan minta Kepala LLDikti (Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi) memanggil pemimpin PT-nya dulu. Kasus hukumnya tentu akan diproses aparat hukum, itu juga akan berdampak sanksi sosial," ujar Ismunandar kepada reporter Tirto, Selasa (30/7/2019). Menurut Ismunandar, perguruan tinggi semestinya menjadi pihak paling berperan dan tidak abai dalam pencegahan peredaran narkoba. Ia berdalih Kemenristek Dikti hanya sebagai pemegang kebijakan saja. "Kampus dan Civitas akademik harus bebas narkoba, harus dilakukan upaya memagari jangan sampai ada yang terpapar. Bagi yang terpapar dan tersangkut dalam peredaran harus dilaporkan dan akan ditindak aparat hukum," kata dia. Baca juga: Polisi Temukan 80 Amunisi & Ganja di Gudang Kargo Bandara Wamena Perlu Peran Semua Pihak Sementara itu, Sekretaris Jenderal Lingkar Ganja Nusantara (LGN) Robby Atsaka mengatakan peredaran ganja di lingkungan perguruan tinggi bukanlah hal baru. Menurutnya, masalah ini perlu mendapat perhatian khusus dari aparat penegak hukum dan pemerintah. "Harus mengambil sikap yang sistematis dalam memikirkan masalah ini ke depan," ujar Robby kepada reporter Tirto, Selasa (30/7/2019). Lebih lanjut, Robby mengatakan peredaran narkoba di kampus tidak cukup hanya dengan memperketat pengawasan dan pemberian sanksi di internal kampus. "Dalam UU narkotika yang hukuman terberat adalah hukuman mati dan banyak bandar yang di eksekusi mati output-nya jelas tidak membuat efek jera," ujarnya. Sebab itu perlu semua kementerian, lembaga, dan masyarakat duduk bersama menentukan langkah jitu dalam menyelesaikan masalah ini. "Mau berapa banyak lagi orang tua yang menangis karena mendengar anak masa depannya harus di penjara karena terlibat kasus ini," tandasnya.
Baca selengkapnya di artikel "Sikap Abai adalah Alasan Mengapa Kampus Aman Menjadi Sarang Narkoba", https://tirto.id/eflU


































































































   10   11   12   13   14