Page 21 - KLIPINGBELMAWA11102019PAGI
P. 21

Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) di bawah Kemenristekdikti juga membukukan kesalahan. Patdono menilai, BAN-PT bersalah karena menyamakan akreditasi universitas dengan politeknik. "Padahal universitas jelas-jelas berbeda dengan politeknik. Universitas didesain untuk menghasilkan ilmuwan dan peneliti. Politeknik didesain untuk menghasilkan tenaga yang terampil," tuturnya. 5. Lagi, soal gaji lulusan Industri juga merupakan stakeholder berperan melambatkan perkembangan politeknik. Patdono bilang, kesalahan yang paling mendasar adalah menghargai lulusan politeknik lebih murah ketimbang lulusan universitas. "Kenapa kalau sarjana teknik dari universitas gajinya berbeda dengan politeknik? Rupanya ada aturan dari Kementerian BUMN. Saya baru tahu ada aturan itu 2 tahun lalu. Maka Pak Menteri (Mohamad Nasir) langsung meminta Kementerian BUMN menyetarakan dengan S1," ucap dia. 6. Keterlibatan industri Kesalahan yang dilakukan industri berikutnya adalah tidak adanya keinginan untuk terlibat secara intens dalam pembangunan pendidikan vokasi. "Padahal, benchmark (tolok ukur) di Jerman, Belanda, Switzerland keterlibatan industrinya sangat intens. Itu menjadi syarat utama," kata Patrono. Untuk itu, Kemenristekdikti akhirnya membuat program revitalisasi pendidikan vokasi, yakni dengan membuat 200 politeknik baru. Pun mengizinkan pembangunan politeknik yang didalamnya ada kerjasama industri. Selain itu, pihaknya juga bakal meningkatkan mutu 300 politeknik yang telah ada saat ini, dengan memberikan pelatihan terhadap dosen non-praktisi hingga mendapat sertifikat sesuai mata ajarnya. Insentif pajak sebesar 200 persen dari jumlah investasi juga diberikan guna mendorong pembangunan politeknik oleh industri. "Industri bersama politeknik harus merevisi kurikulum, karena orang industri yang tahu persis. Kita sudah punya bukti, tidak ada politeknik yang bagus tanpa ada keterlibatan industri yang baik," imbuh dia. "Semua harus bertanggung jawab terhadap ketertinggalan pendidikan vokasi di Indonesia," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Selain Pola Pikir, Ini 6 Faktor Penyebab Politeknik Lambat untuk Maju", https://edukasi.kompas.com/read/2019/10/10/19060641/selain-pola-pikir-ini-6- faktor-penyebab-politeknik-lambat-untuk-maju?page=all.
Penulis : Fika Nurul Ulya
Editor : Yohanes Enggar Harususilo


































































































   17   18   19   20   21