Page 29 - LOMBAJURNALIS
P. 29

Menjalani kuliah sambil bisnis tak semudah yang dibayangkan. Ia mengatakan sering kurang tidur dan memanfaatkan jatah absen maksimal tiga kali per mata kuliah. Kegigihannya berbuah manis. Meski harus gonta-ganti penjualan daring, dia tetap eksis. Pertama kali berjualan jam tangan daring, omzetnya bisa mencapai Rp 5 juta-Rp 10 juta per hari.
”Saya bertekad harus selesai kuliah. Meskipun terasa berat, saya bangga pada diri saya karena mampu membiayai kuliah dan hidup sendiri, tidak membebani orangtua,” ujar Faisal.
Susah kuliah
Data Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi menunjukkan, hanya 33,4 persen penduduk Indonesia usia 19-23 tahun yang bisa mengakses bangku pendidikan. Sebanyak 62 persen dari jumlah itu berasal dari golongan 20 persen terkaya.
Adapun 10 persen mahasiswa berasal dari golongan 20 persen termiskin demografi Indonesia. Mereka sangat terbantu oleh beasiswa Bidikmisi. ”Harus diperhatikan bahwa kelas menengah dan menengah-bawah ternyata masih sukar mengakses pendidikan tinggi,” kata Direktur Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Amich Alhumami.
Menurut dia, pemberian kredit pinjaman lunak untuk mahasiswa merupakan salah satu alternatif solusi. Syaratnya, pemerintah bisa memiliki integrasi data yang akurat, transparansi pemberian pinjaman, dan komitmen untuk tidak mempersulit mahasiswa.
Meskipun begitu, wacana ini masih dipandang skeptis oleh mahasiswa. Mereka mengkhawatirkan jumlah bunga serta jangka waktu pembayaran cicilan. Bahkan ada mahasiswa yang cemas, adanya kredit lunak kelak berisiko membuat perguruan tinggi menaikkan uang kuliah.


































































































   27   28   29   30   31