Page 12 - KLIPINGBPPT19072019SORE
P. 12
menuturkan lokasi pertama yang akan dikembangkan sebagai PLTSa di Bekasi adalah di Bantar Gebang.
Sumber utama yang akan didaur ulang dari Bantar Gebang adalah sampah plastik, sehingga menghasilkan energi dari plastik.
Selanjutnya DKI Jakarta sebesar 38 MW dengan nilai investasi $345,8 juta AS. Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah mengatakan proses pembangunan PLTSa yang bakal didirikan di Sunter, Jakarta Utara, itu bakal memakan waktu hingga dua tahun.
“Untuk DKI target operasinya mungkin pada 2022 awal. Kebetulan yang kita bangun kapasitasnya besar,” kata Saefullah di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Terakhir, PLTSa di Solo sebesar 10 MW. Proses lelangnya bakal dibarengi dengan PLTSa di Palembang (20 MW) dan Denpasar (20 MW). Sehingga, total investasi untuk tiga lokasi itu adalah $297,82 juta AS untuk 2.800 ton sampah per harinya.
Secara keseluruhan, Kementerian ESDM menargetkan pembangunan PLTSa di 12 daerah. Selain empat kota (berikut dua kota yang proses tendernya berbarengan Solo), adalah Tangerang, Tangerang Selatan, Bandung, Semarang, Makassar, Denpasar, Palembang, dan Manado. Keseluruhannya ditargetkan rampung pada 2022 dengan total listrik yang dihasilkan mencapai 234 MW dari sekitar 16.000 ton sampah per hari. Pembangunan PLTSa di 12 daerah telah menjadi program strategis pemerintah pusat. Peraturan presiden juga telah diterbitkan pada tahun 2018 dengan judul Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.
PLN kena semprot
Kendati Perpres pengolahan sampah sudah diterbitkan sejak 2018, namun proses pengerjaannya masih mandek di lapangan. Sejumlah kepala daerah mengaku hal tersebut lantaran PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) masih mengkaji harga jual yang diatur dalam aturan tersebut.
“Di Perpres sudah dijelaskan harga belinya $13,35 sen per KWh. Oleh PLN, masih dikaji-kaji, itu yang bikin akhirnya semua mesin proses ini masih banyak hambatan,” aku Ridwan Kamil di Jakarta, Selasa (16/7/2019). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut BInsar Pandjaitan pun angkat bicara. Dirinya meminta PLN untuk berhenti mempersulit pengurusan administrasi pembelian listrik dari sampah di daerah.
“PLN jangan macam-macam, itu sudah ada di Perpres. Jadi jangan mencari masalah, cari solusinya. Pokoknya jangan berbelit-belit, itu saja,” ucap Luhut di halaman Istana Negara.
Berdasarkan Perpres tersebut, harga pembelian listrik oleh PLN sebesar $13,35 sen per KWh untuk besaran kapasitas sampai dengan 20 MW. Sementara, tarif untuk kapasitas lebih dari 20 MW ditentukan dengan formula 14,54 dikurangi 0,076 dikali besaran kapasitas PLTSa yang dijual ke PLN. Ketentuan harga ini sudah termasuk seluruh biaya pengadaan jaringan dari PLTSa ke jaringan listrik PLN.