Page 23 - BAHAN AJAR KELOMPOK 20
P. 23

yang spesifik untuk antigen tertentu. Reseptor antigen dari sel T berbeda dari antibodi, namun

               reseptor sel T mengenali antigennya secara spesifik. Spesifikasi dan banyaknya macam dari
               sistem imun tergantung reseptor pada setiap sel  B dan sel T yang memungkinkan limfosit

               mengidentifikasi dan merespon antigen. Saat antigen berikatan dengan reseptor yang spesifik
               pada  permukaan  limfosit,  limfosit  akan  aktif  untuk  berdeferensiasi  dan  terbagi  menaikkan

               populasi dari sel efektor. Sel ini secara nyata melindungi tubuh dalam respon imun. Dalam

               sistem  humoral,  sel  B  diaktifkan  oleh  ikatan  antigen  yang  akan  meningkatkan  sel  efektor
               yang disebut dengan sel plasma. Sel ini mensekresi antibodi untuk membantu mengurangi

               antigen.
                   2)  Kekebalan Pasif

                   Setiap  antigen  memiliki  permukaan  molekul  yang  unik  dan  dapat  menstimulasi

               pembentukan  berbagai  tipe  antibodi.  Sistem  imun  dapat  merespon  berjuta-juta  jenis  dari
               mikroorganisme atau benda asing. Bayi dapat memperoleh kekebalan (antibodi) dari ibunya

               pada  saat  masih  berada  di  dalam  kandungan.  Sehingga  bayi  tersebut  memiliki  sistem
               kekebalan terhadap penyakit seperti kekebalan yang dimiliki ibunya.

                   Kekebalan  pasif  setelah  lahir  yaitu  jika  bayi  terhindar  dari  penyakit  setelah  dilakukan
               suntikan  dengan  serum  yang  mengandung  antibodi,  misanya  ATS  (Anti  Tetanus  Serum).

               Sistem  kekebalan  tubuh  yang  diperoleh  bayi  sebelum  lahir  belum  bisa  beroperasi  secara

               penuh,  tetapi  tubuh  masih  bergantung  pada  sistem  kekebalan  pada  ibunya.  Imunitas  pasif
               hanya berlangsung beberapa hari atau beberapa minggu saja.

                   b.  Struktur Antibodi
                   Setiap molekul antibodi terdiri dari dua rantai polipeptida yang identik, terdiri dari rantai

               berat  dan  rantai  ringan.  Struktur  yang  identik  menyebabkan  rantai-rantai  polipeptida

               membentuk  bayangan  kaca  terhadap  sesamanya.  Empat  rantai  pada  molekul  antibodi
               dihubungkan satu sama lain dengan ikatan disulfida (–s–s–) membentuk molekul bentuk Y.

               Dengan membandingkan deretan asam amino dari molekul-molekul antibodi yang berbeda,
               menunjukkan bahwa spesifikasi antigen-antibodi berada pada dua lengan dari Y. Sementara

               cabang dari Y menentukan peran antibodi dalam respon imun.














                                                                                                       19
   18   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28