Page 19 - BAHAN AJAR KELOMPOK 20
P. 19

Walaupun  paragraf  sebelumnya  merupakan  rangkuman  vang  cukup  bagus  tentang

               kekebalan  yang  diperoleh,  paragraf  tersebut  menimbulkan  banyak  pertanyaan:  bagaimana
               jutaan  reseptor  yang  berbeda  dibuat?  Bagaimana  infeksi  mengaktivasi  limfosit  yang  tepat

               untuk memerangi infeksi itu? Bagaimana sistem kekebalan membedakan dirinya dari bukan
               dirinya? Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini dan yang lain akan menjadi jelas saat kita

               mengeksplorasi  kekebalan  yang  diperoleh  secara  lebih  detail,  dimulai  dengan  proses

               pengenalan.
                   Molekul asing apa pun yang dikenali secara spesifik oleh limfosit dan memicu respons

               dari limfosit disebut antigen. Sebagian besar antigen merupakan molekul-molekul besar, baik
               protein atau polisakarida. Beberapa antigen, misalnya toksin yang disekresikan oleh bakteri,

               dilepaskan ke dalam cairan ekstraselular. Banyak antigen yang lain menonjol dari permukaan

               patogen  atau  sel-sel  asing  yang  lain.  Sel  B  dan  sel  T  mengenali  antigen  menggunakan
               reseptor spesifik-antigen yang tertanam dalam membran-membran plasmanya (gambar 2.3).

               Satu  limfosit  B  atau  T  memiliki  sekitar  100.000  reseptor  antigen  (antigen  receptor)  pada
               permukaannya.  Sel-sel  B  terkadang  memunculkan  sel  plasma  yang  menyekresikan  bentuk

               reseptor  antigen  terlarut.  Protein  hasil  sekresi  ini  disebut  antibodi  (antibody),  atau
               imunoglobulin (immunoglobulin, Ig).

























                                    Gambar 2.3 Reseptor-reseptor antigen pada limfosit
                   Reseptor antigen dan antibodi mengenali hanya sebagian kecil antigen yang dapat diakses

               dan disebut epitop (epitope), atau determinan antigenik (antigenic determinant). Satu antigen

               biasanya  memiliki  beberapa  epitop  yang  berbeda,  masing-masing  mampu  menginduksi
               respons dari limfosit yang mengenali epitop itu (gambar 2.4).





                                                                                                       15
   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23   24