Page 14 - BAHAN AJAR KELOMPOK 20
P. 14
Sebagai contoh, pada kulit terdapat kelenjar minyak yang mengandung bahan kimia dan
dapat melemahkan bahkan membunuh bakteri di kulit. Mikroorganisme yang berada pada
bahan makanan sebagian besar sudah dimatikan oleh saliva yang mengandung lisosom. Di
dalam perut, mikroorganisme yang masih hidup juga dimatikan dengan adanya asam-asam.
Di dalam usus terdapat enzim-enzim pencernaan yang juga dapat membunuh mikroorganisme
yang merugikan.
Demikian juga dengan saluran pernapasan. Hal ini disebabkan udara yang dihirup melalui
hidung mengandung partikel-partikel asing (berupa debu) maupun mikroorganisme (termasuk
spora jamur). Spora jamur dapat tumbuh dan berkembang biak jika berada di tempat
(lingkungan) yang sesuai. Pada trakea terdapat sel-sel bersilia yang dapat menyapu lendir
serta partikel-partikel berbahaya yang terselip di antara kerongkongan agar dapat keluar
bersama air ludah.
b. Pertahanan dengan Cara Menimbulkan Peradangan (Inflamatori)
Mikroorganisme yang telah berhasil melewati pertahanan di bagian permukaan organ
dapat menginfeksi sel-sel dalam organ. Tubuh akan melakukan perlindungan dan pertahanan
dengan memberi tanda secara kimiawi yaitu dengan cara sel terinfeksi mengeluarkan
senyawa kimia histamin dan prostaglandin. Senyawa kimia ini akan menyebabkan pelebaran
pada pembuluh darah di daerah yang terinfeksi. Hal ini akan menaikkan aliran darah ke
daerah yang terkena infeksi. Akibatnya daerah terinfeksi menjadi berwarna kemerahan dan
terasa lebih hangat.
Apabila kulit mengalami luka akan terjadi peradangan yang ditandai dengan memar,
nyeri, bengkak, dan meningkatnya suhu tubuh. Jika luka ini menyebabkan pembuluh darah
robek maka mastosit akan menghasilkan bradikinin dan histamin. Bradikinin dan histamin ini
akan merangsang ujung saraf sehingga pembuluh darah dapat semakin melebar dan bersifat
permeabel.
Kenaikan permeabilitas kapiler darah menyebabkan neutrofil berpindah dari darah ke
cairan luar sel. Neutrofil ini akan menyerang bakteri yang menginfeksi sel. Selanjutnya,
neutrofil dan monosit berkumpul di tempat yang terluka dan mendesak hingga menembus
dinding kapiler. Setelah itu, neutrofil mulai memakan bakteri dan monosit berubah menjadi
makrofag (sel yang berukuran besar). Makrofag berfungsi fagositosis dan merangsang
pembentukan jenis sel darah putih yang lain.
10