Page 16 - BAHAN AJAR KELOMPOK 20
P. 16
inflamasi. Kapiler-kapiler yang membengkak karena terisi darah kemudian bocor ke jaringan-
jaringan tetangga, sehingga menyebabkan pembengkakan.
Selama inflamasi, siklus pensinyal dan respons mengubah tempat yang terinfeksi.
Aliran darah yang ditingkatkan ke tempat luka membantu mengantarkan protein-protein
antimikroba. Protein-protein komplemen yang teraktivasi mendorong pelepasan histamin
lebih lanjut dan membantu memikat fagosit. Sel-sel endotelial di dekatnya menyekresikan
molekul-molekul pensinyal yang menarik neutrofil dan makrofag. Dengan memanfaatkan
permeabilitas pembuluh yang ditingkatkan untuk memasuki jaringan yang terluka, sel-sel ini
melaksanakan fagositosis tambahan dan inaktivasi mikroba. Hasilnya adalah akumulasi
nanah (pus), cairan kaya sel-sel darah putih, mikroba mati, dan sisa-sisa sel.
Luka kecil menyebabkan inflamasi lokal, namun kerusakan jaringan atau infeksi
parah bisa menimbulkan respons yang sistemik (seluruh tubuh)-seperti produksi sel darah
putih yang ditingkatkan. Sel-sel dalam jaringan yang terluka atau terinfeksi seringkali
menyekresikan molekul- molekul yang merangsang pelepasan neutrofil tambahan dari
sumsum tulang. Pada infeksi yang parah, seperti meningitis atau usus buntu, jumlah sel darah
putih dalam darah bisa meningkat beberapa kali lipat dalam beberapa jam.
Respons peradangan sistemik yang lain adalah demam. Beberapa toksin yang
dihasilkan oleh patogen, serta zat- zat yang disebut pirogen (pyrogen) yang dilepaskan oleh
makrofag teraktivasi, dapat menyetel ulang termostat tubuh ke suhu yang lebih tinggi.
Manfaat dari demam yang dihasilkan masih menjadi subjek perdebatan. Satu hipotesis
menyatakan bahwa suhu tubuh yang naik bisa meningkatkan fagositosis dan, dengan
mempercepat reaksi-reaksi kimiawi, mempercepat perbaikan jaringan.
Infeksi-infeksi bakteri tertentu dapat menginduksi respons peradangan sistemik
berlebihan, menyebabkan kondisi yang mengancam nyawa, disebut syok septik (septic
shock). Dicirikan oleh demam yang sangat tinggi, aliran darah yang rendah, dan tekanan
darah rendah, syok septik terjadi paling sering pada orang yang sangat tua dan sangat muda.
Syok septik berakibat fatal pada sepertiga kasus.
Sinyal kimia yang dihasilkan oleh jaringan yang luka akan menyebabkan ujung saraf
mengirimkan sinyal ke sistem saraf. Histamin berperan dalam proses pelebaran pembuluh
darah. Makrofag disebut juga big eaters karena berukuran besar, mempunyai bentuk tidak
beraturan, dan membunuh bakteri dengan cara memakannya. Seperti cara makan pada
amoeba, seperti itulah cara makrofag memakan bakteri.
12