Page 15 - BAHAN AJAR KELOMPOK 20
P. 15

Gambar 2.1 Mekanisme pertahanan tubuh dengan respon inflamatori


                       Perhatikan Gambar 2.1 Berdasarkan gambar tersebut, sistem pertahanan tubuh dapat
               dijelaskan sebagai berikut.

                1)  Jaringan  mengalami  luka,  kemudian  mengeluarkan  tanda  berupa  senyawa  kimia  yaitu

                    histamin dan senyawa kimia lainnya. Makrofag yang teraktivasi dan sel-sel tiang tempat
                    luka  melepaskan  molekul-molekul  pensinyal  yang  bekerja  pada  kapiler-kapiler  di

                    dekatnya.
                2)  Terjadi pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) yang menyebabkan bertambahnya aliran

                    darah, menaikkan permeabilitas pembuluh darah. Selanjutnya terjadi perpindahan sel-sel
                    fagosit.

                3)  Sel-sel fagosit (makrofag dan neutrofil) memakan pathogen dan sisa-sisa sel di tempat

                    tersebut, dan jaringan pun akan sembuh.
                       Rasa nyeri dan pembengkakan yang menyadarkan bahwa ada serpihan kayu di bawah

               kulit  merupakan  hasil  dari  respon  peradangan  (inflammatory  response)  lokal,  perubahan-

               perubahan yang disebabkan oleh molekul-molekul pensinyal yang dilepaskan saat terjadi luka
               atau infeksi. Salah satu molekul pensinyal peradangan yang penting adalah histamin, yang

               disimpan  dalam  sel  tiang  (mast  cell),  sel-sel  jaringan  ikat  yang  menyimpan  zat-zat  kimia
               dalam granula-granula untuk sekresi. Pada gambar 2.1 merangkum perkembangan peristiwa-

               peristiwa  dalam  inflamasi  lokal,  dimulai  dengan  infeksi  akibat  serpihan  kayu.  Histamin
               dilepaskan  oleh  sel-sel  tiang  di  tempat-tempat  kerusakan  jaringan  memicu  pembuluh-

               pembuluh  darah  di  dekatnya  untuk  berdilatasi  dan  menjadi  lebih  permeable.  Makrofag-

               makrofag yang teraktivasi dan sel-sel lain melepaskan molekul-molekul pensinyal tambahan
               yang  semakin  mendorong  aliran  darah  ke  tampat  yang  terluka.  Peningkatan  suplai  aliran

               darah  lokal  yang  dihasilkan  akan  menyebabkan  kemerahan  dan  panas  yang  khas  dari




                                                                                                       11
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20