Page 5 - KPS MOMENTUM (Daffa Akbar Perdana)
P. 5

PENDAHULUAN



               Pentingnya bekerja ilmiah (scientific inquiry) sudah diketahui sejak lama, tetapi sebagian besar
        beranggapan  bahwa  itu  diperlukan  bagi  mereka  yang  akan  menjadi  ilmuwan  atau  pakar  sains

        (scientist).  Betulkah begitu? Bukankah mereka menjadi pakar karena pernah punya pengalaman yang
        menyenangkan dalam ber-IPA (sciencing), sehingga mereka menjadi keranjingan belajar sains dan

        mengembangkan  diri  menjadi  ilmuwan,  mulai  dari  ilmuwan  cilik,  ilmuwan  muda,  atau  menjadi

        ilmuwan unggul.

               IPA  atau  sains  merupakan  suatu  proses  yang  menghasilkan  pengetahuan.  Proses  tersebut

        bergantung pada proses observasi yang cermat terhadap fenomena dan pada teori-teori temuan untuk
        memaknai hasil observasi tersebut. Perubahan pengetahuan terjadi karena hasil observasi yang baru

        yang mungkin menentang teori sebelumnya. Bagaimanapun baiknya sebuah teori menjelaskan suatu

        seri hasil observasi, mungkin ada teori lain yang lebih baik  atau yang lebih luas jangkauannya.
        Demikianlah suatu teori menghasilkan teori lain berdasarkan hasil observasi tambahan.


               Sains merupakan suatu kebutuhan yang dicari manusia karena memberikan suatu cara berpikir
        sebagai struktur pengetahuan yang utuh. Secara khusus sains menggunakan suatu pendekatan empiris

        untuk mencari penjelasan alami tentang fenomena alam semesta yang diamati. Meskipun studi tentang

        sains dipecah menjadi beberapa disiplin, tetapi inti dari masingmasingnya terletak pada metode dan
        mempertanyakan hasilnya secara berkesinambungan. Mendidik melalui sains dan mendidik dalam

        sains merupakan suatu wahana dalam mempersiapkan anggota masyarakat agar dapat berpartisipasi
        dalam memenuhi kebutuhan dan menentukan arah penerapannya.


               Keterampilan  proses  sains  memuat  dua  aspek  keterampilan,  yakni  keterampilan  dari  sisi

        kognitif  (cognitive  skill  sebagai  keterampilan  intelektual  maupun  pengetahuan  dasar  yang
        melatarbelakangi  penguasaan  keterampilan  proses  sains)  dan  keterampilan  dari  sisi  sensorimotor

        (sensorimotor skill). Manfaat keterampilan proses sains yaitu: pertama, ilmu pengetahuan siswa dapat
        berkembang  dengan  pendekatan  keterampilan  proses.  Kedua,  pembelajaran  melalui  keterampilan

        proses akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja dengan ilmu pengetahuan. Siswa
        memperoleh  ilmu  pengetahuan  dengan  baik  karena  lebih  memahami  fakta  dan  konsep  ilmu

        pengetahuan. Jadi keterampilan proses sains adalah keterampilan atau kemampuan yang dipelajari

        oleh siswa saat mereka melakukan penemuan ilmiah.





                                                                                                          1
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10