Page 33 - EMODUL FLIPBOOK SISTEM RESPIRASI MANUSIA SMA KELAS XI
P. 33
b. Sel Darah Putih (Leukosit)
Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap, dapat bergerak menggunakan pseudopodia,
memiliki beragam inti sel, dan warnanya cenderung bening (tidak berwarna). Leukosit berfungsi untuk
memberikan pertahanan pada tubuh dengan membunuh dan memakan bibit penyakit atau bakteri yang masuk ke
dalam jaringan RES (Sistem Retikuloendotel), dan sebagai pengangkut zat lemak dari dinding usus melalui limfa
terus ke pembuluh darah. Leukosit secara garis besar dikelompokkan menjadi dua, yaitu granulosit dan
agranulosit. Pengelompokan ini didasarkan oleh ada tidaknya butiran granula pada protoplasma di dalam selnya.
Perhatikanlah video 2.2 untuk memudahkan pemahamanmu mengenai jenis sel leukosit.
Ayo mengamati video!
Video 2.2 Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)
[Sumber: https://youtu.be/Q3yX49JRaks]
1. Granulosit
Granulosit berkembang dari sumsum tulang merah dan memiliki butiran granula pada protoplasma dengan
fungsi yang berbeda. Granulosit terdiri dari tiga macam sel yaitu neutrofil, eosinofil, dan basofil.
1) Neutrofil. Neutrofil mempunyai inti sel yang seperti terpisah-pisah, terdapat granula halus pada
protoplasma, plasmanya bersifat netral, jumlah neutrofil adalah 60-50%, dan bersifat fagositosit.
2) Eosinofil. Ukuran dan bentuk eosinofil hampir sama dengan neutrofil tetapi granula dan sitoplasmanya
lebih besar, jumlahnya kira-kira 24%, plasmanya bersifat asam sehingga akan berwarna merah tua bila
ditetesi eosin, bersifat fagosit dan jumlahnya akan meningkat jika tubuh terkena infeksi.
3) Basofil. Bentuk basofil lebih kecil dari eosinofil tetapi mempunyai inti yang bentuknya teratur,
protoplasmanya terdapat granula besar dengan jumlah setengah bagian dari sumsum merah. Plasma
bersifat basa sehingga akan berwarna biru jika ditetesi larutan basa, jumlahnya bertambah banyak jika
terjadi infeksi, bersifat fagosit, dan mengandung heparin yaitu zat kimia anti penggumpalan.
23