Page 13 - Pengawetan Hijauan Pakan Ternak
P. 13
URAIAN MATERI
Alam semesta beserta isinya merupakan salah satu bukti
kekuasaan Allah SWT. Manusia diciptakan dan dikaruniai ilmu
pengetahuan supaya dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Oleh
karena itu senantiasa harus bersyukur atas semua yang telah
terlimpahkan kepada kita.
Ternak merupakan salah satu makhluk hidup yang juga diciptakan
Allah untuk konsumsi manusia. Ternak juga membutuhkan pakan untuk
berproduksi maupun kelangsungan hidupnya. Namun demikian sesuai
dengan kondisi alamnya, pada musim penghujan jumlah hijauan
berlimpah sedangkan pada musim kemarau jumlah hijauan berkurang.
Dengan pengetahuan yang telah dikaruniakan-Nya, manusia dapat
memanfaatkan sumber daya alam yang ada secara optimal dan
melakukan upaya agar pakan dapat tersedia sepanjang waktu dalam
jumlah yang cukup dan berkualitas. Upaya tersebut berupa pengawetan
hijauan pakan ternak. Pengawetan dilakukan melalui silase, hay, maupun
pengolahan menajdi jerami amoniasi
a. Silase
Pemberian rumput dalam kondisi segar dapat menambah
palatailitas ternak ruminansia. Untuk itu pembuatan silase
diharapkan dapat mengatasi permasalahan kekurangan hijauan
segar sepanjang waktu terutama pada musim kemarau dengan
kualitas nutrisi yang tinggi.
Silase merupakan hijauan pakan ternak yang disimpan dalam
keadaan segar setelah mengalami proses ensilase. Silase disimpan
dengan kadar air hijauan berkisar antara 60-70%. Adapun tempat
penyiimpanan silase disebut dengan silo.
Tujuan pembuatan silase
yaitu untuk mengawetkan serta mengurangi kehilangan nutrien
pada hijauan agar dapat dimanfaatkan untuk pakan pada masa
mendatang (Susetyo et al., 1969).
Selain itu, tujuan dari pembuatan silase adalah: