Page 226 - Kelas 8 IPS BS press
P. 226

Pelaksanaan sistem  sewa  tanah tersebut  dianggap memiliki  banyak kelemahan
                 sehingga gagal diterapkan di Indonesia. Beberapa penyebab kegagalan pelaksanaan
                 sistem sewa tanah adalah sebagai berikut.
                 a. Sulit menentukan besar kecil pajak bagi pemilik tanah karena tidak semua rakyat
                 memiliki tanah yang sama.
                 b. Sulit menentukan luas dan tingkat kesuburan tanah petani.
                 c. Keterbatasan jumlah pegawai.
                 d. Masyarakat desa belum mengenal sistem uang.

                    Sistem  sewa  tanah diberlakukan terhadap daerah-daerah di  Pulau Jawa, kecuali
                 daerah-daerah Batavia  dan Parahyangan. Daerah-daerah  Batavia  umumnya  telah
                 menjadi  milik  swasta  dan daerah-daerah Parahyangan merupakan daerah wajib
                 tanaman kopi yang memberikan keuntungan besar kepada pemerintah.



                 4. Pengaruh Sistem Tanam Paksa






















                 Sumber: www.bayuirmansyah.com, teknis-budidaya.blogspot.co.id, www.produknaturalnusantara.com/
                 Gambar 4.9  a) Tanaman teh, (b) tanaman kopi, dan (c) tanaman kakao sebagai tanaman ekspor utama
                 Belanda dari Indonesia pada masa penjajahan.


                    Perhatikan gambar tanaman ekspor dari Indonesia di atas. Pada masa penjajahan
                 abad  XIX, tanaman tersebut merupakan komoditas utama ekspor Indonesia. Karena
                 itu, Belanda  berusaha  menaikkan ekspor tanaman perkebunan tersebut. Apalagi
                 ketika  awal  abad XX  Belanda  menghadapi  perang di  Eropa, yang menyebabkan
                 kerugian keuangan yang besar. Selain itu Belanda menghadapi berbagai perlawanan
                 rakyat Indonesia di berbagai daerah. Salah satu cara Belanda untuk menutup kerugian
                 adalah dengan meningkatkan ekspor. Peningkatan ekspor merupakan pilihan Belanda
                 untuk mempercepat penambahan pundi-pundi keuangan negara.





                 214       Kelas VIII SMP/MTs
   221   222   223   224   225   226   227   228   229   230   231