Page 242 - Kelas 8 IPS BS press
P. 242

7) Perang Jagaraga di Bali
                       Perang Jagaraga berawal ketika Belanda dan Kerajaan di Bali bersengketa
                    tentang  hak  tawan karang.  Hak  tawan karang  menyatakan bahwa  setiap
                    kapal yang kandas di perairan Bali menjadi hak penguasa di daerah tersebut.
                    Pemerintah Belanda  memprotes  raja  Buleleng yang menyita  2 (dua) kapal
                    milik Belanda. Raja  Buleleng tidak menerima  tuntutan Belanda  untuk
                    mengembalikan kedua  kapalnya. Persengketaan ini  menyebabkan Belanda
                    melakukan serangan terhadap Kerajaan Buleleng pada tahun 1846. Belanda
                    berhasil menguasai Kerajaan Buleleng, sementara Raja Buleleng menyingkir
                    ke Jagaraga dibantu oleh Kerajaan Karangasem.
                       Setelah berhasil merebut Benteng Jagaraga, Belanda melanjutkan ekspedisi
                    militer tahun 1849. Dua kerajaan Bali, yaitu Gianyar dan Klungkung menjadi
                    sasaran Belanda pada tahun 1906. seluruh kerajaan di Bali pun jatuh ke pihak
                    Belanda  setelah rakyat  melakukan perang habis-habisan sampai  mati, yang
                    dikenal dengan perang puputan jagaraga.


                                                                      Wawasan

                    Puputan Margarana
                       Untuk melawan musuh rakyat Bali tidak segan-segan melakukan perang
                    puputan. Pada tahun 1946, perang puputan terjadi lagi saat  pasukan I Gusti
                    Ngurah Rai   melawan Belanda. Pada  20 November 1946, sejak pagi-pagi
                    buta tentara Belanda mulai mengadakan pengurungan terhadap Desa Marga.
                    Dalam pertempuran sengit itu, semua anggota pasukan Ngurah Rai bertekad
                    tidak akan mundur sampai titik darah penghabisan. Di sinilah pasukan Ngurah
                    Rai  mengadakan “Puputan”  atau perang habis-habisan di  Desa  Margarana
                    sehingga semua pasukan yang berjumlah 96 orang  gugur, termasuk Ngurah
                    Rai sendiri. Sebaliknya, di pihak Belanda ada lebih kurang 400 orang yang
                    tewas.






                                                                 Aktivitas Individu



                       1.  Kunjungilah perpustakaan sekolah, kemudian carilah buku tentang
                           perlawanan atau perang yang terjadi di berbagai daerah Indonesia!
                       2.  Bacalah  buku tersebut dengan seksama. Cermati setiap tokoh yang
                           berperan dalam peristiwa tersebut.






                 230       Kelas VIII SMP/MTs
   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246   247