Page 7 - sterilisa_Neat
P. 7

D. Pemilihan cara sterilisasi


               Pemilihan cara sterilisasi harus mempertimbangkan beberapa hal seperti berikut:


             1.  Stabilitas : sifat kimia, sifat fisika, khasiat, serat, struktur bahan obat tidak boleh mengalami perubahan
               setelah proses sterilisasi.


             2.  Efektivitas : cara sterilisasi yang dipilih akan memberikan hasil maksimal dengan proses yang sederhana,

               cepat dan biaya murah.

             3.  Waktu : lamanya penyeterilan ditentukan oleh bentuk zat, jenis zat, sifat zat dan kecepatan tercapainya

               suhu penyeterilan yang merata.




               Dengan penambahan zat-zat tertentu.


               Zat-zat yang ditambahkan dapat berfungsi sebagai :


             1.  Penyuci hama (desinfektan) :


                   Suatu  zat  anti  mikroba  yang  digunakan  untuk  berbagai  peralatan  kedokteran  /  instrumen  /  barang  /
               benda  dengan  tujuan  untuk  mencegah  terjadinya  infeksi  pada  manusia;  dapat  mematikan  mikroba

               patogen,  jadi  mencegah  infeksi  (germisida),  mematikan  bakteri  (bakterisida),  mematikan  fungi  /

               cendawan / jamur  (fungisida).

             2.  Antiseptika :


                   Suatu  zat  anti  mikroba  yang  biasa  digunakan  secara  topikal  /  lokal  pada  tubuh  manusia  ;  dapat

               mencegah pembiakan bakteri.

                  Bakteriostatika : mencegah pertumbuhan fungi / cendawan / jamur.


                  Zat pengawet : mencegah pertumbuhan bakteri dan cendawan dalam makanan atau minuman.


             3.  Antibiotik :

                   Segolongan  zat  yang  dihasilkan  oleh  cendawan  atau  bakteri  yang  dapat  menentang  /  mematikan

               cendawan atau bakteri lain.
   2   3   4   5   6   7   8