Page 39 - 02_EBOOK PP 32 TAHUN 2011
P. 39

- 2 -

                     Analisis  dampak  lalu  lintas  wajib  dilakukan  dalam  setiap  rencana
                     pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang akan
                     menimbulkan  gangguan  keamanan,  keselamatan,  ketertiban,  dan
                     kelancaran  lalu  lintas  dan  angkutan  jalan.  Analisis  dampak  lalu  lintas
                     paling sedikit memuat:
                     a.   analisis bangkitan dan tarikan lalu lintas dan angkutan jalan;
                     b.   simulasi kinerja lalu lintas tanpa dan dengan adanya pengembangan;
                     c.   rekomendasi dan rencana implementasi penanganan dampak;
                     d.   tanggung jawab pemerintah dan pengembang atau pembangun dalam
                         penanganan dampak; dan
                     e.   rencana pemantauan dan evaluasi.

                     Adapun manajemen kebutuhan lalu lintas dilaksanakan dengan sasaran
                     meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan ruang lalu lintas dan
                     mengendalikan  pergerakan  lalu  lintas.  Peningkatkan  efisiensi  dan
                     efektivitas     penggunaan        ruang      lalu    lintas     dilakukan       dengan
                     membandingkan  antara  manfaat  dan  dampak  terhadap  penggunaan
                     ruang  lalu  lintas,  misalnya  penghematan  penggunaan  bahan  bakar,
                     kualitas dan daya dukung lingkungan, serta daya dukung lalu lintas dan
                     angkutan.

                     Manajemen  kebutuhan  lalu  lintas  dilakukan  secara  simultan  dan
                     terintegrasi  melalui  beberapa  strategi  antara  lain  dengan  memberikan
                     pilihan  dan  menyiapkan  fasilitas  penggunaan  kendaraan  umum  sebagai
                     pengganti  kendaraan  perseorangan,  mendorong  serta  memfasilitasi
                     penggunaan  angkutan  umum  dan  kendaraan  yang  ramah  lingkungan,
                     serta  mendorong  dan  memfasilitasi  perencanaan  terpadu  antara  tata
                     ruang dan transportasi.

                     Adapun pelaksanaan dari manajemen kebutuhan lalu lintas dilaksanakan
                     dengan cara pembatasan lalu lintas kendaraan perseorangan pada koridor
                     atau  kawasan  tertentu  pada  waktu  tertentu  meliputi  pembatasan  lalu
                     lintas  kendaraan  barang,  pembatasan  lalu  lintas  sepeda  motor,
                     pembatasan  ruang  parkir  pada  kawasan  tertentu  dengan  batasan  ruang
                     parkir  maksimal,  dan/atau  pembatasan  lalu  lintas  kendaraan  tidak
                     bermotor umum.

                     Pembatasan  lalu  lintas  kendaraan  perseorangan  dan  kendaraan  barang
                     dapat  dikenai  retribusi  pengendalian  lalu  lintas.  Retribusi  pengendalian
                     lalu    lintas    dilakukan      dengan      kriteria    tertentu     dengan      tetap
                     memperhatikan kualitas lingkungan.


                                                                                             II. PASAL . . .
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44