Page 67 - E-Book Perubahan Iklim dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
P. 67
Berikut beberapa organisasi sebagai bentuk kerja sama global dalam
mengatasi perubahan iklim.
1. UNFCCC (United Nations Framework Convention on Climate
Change)
Pada tahun 1992, PBB menggelar
konferensi mengenai lingkungan dan
pembangunan atau UNCED (United Nations
Conference Enviromental and Development) di
Rio de Jenairo, Brasil. Konferensi ini dikenal
dengan KTT Bumi (Earth Summit) atau KTT
Rio. Konferensi dilaksakan atas adanya
urgensi terkait bahaya perubahan iklim yang Gambar 5.1 UNFCCC di Rio de Jenairo
sedang mengancam. Sumber: https://www.lse.ac.uk
Pertemuan dihadiri oleh seluruh anggota PBB dan menghasilkan perjanjian
internasional mengenai lingkungan, disebut dengan UNFCCC (United Nations
Framework Convention on Climate Change). Tujuan dibuatnya perjanjian UNFCCC
adalah mengurangi emisi karbon-GRK dan membuatnya stabil, sehingga dapat
menekan pemanasan global. Perjanjian ini tidak bersifat memaksa, karena
tidak mengatur pembatasan emisi karbon setiap negara dan tidak berisi
ketetapan-ketetapan yang memaksa. Namun, perjanjian UNFCCC berisi
kerangka kerja yang menentukan bagaimana perjanjian internasional tertentu
(protokol) dapat mengatur batas gas rumah kaca.
Pada 12 Juni 1992, sebanyak 154 negara menandatangani UNFCCC. Perjanjian
mulai berlaku pada 21 Maret 1994 setelah diratifikasi oleh 50 negara. Negara-
negara yang menandatangani UNFCCC melakukan pertemuan setiap tahun
untuk merumuskan protokol sejak 1995. Pertemuan ini disebut dengan COP
(Conferences of the Parties), COP pertama berlangsung di Berlin, Jerman pada
1995. Sebuah protokol berhasil dirumuskan pada COP yang dilaksanakan di
Kyoto, Jepang pada tahun 1997.
59