Page 70 - E-Book Perubahan Iklim dengan Pendekatan Culturally Responsive Teaching (CRT)
P. 70
5. Konferensi Pemanasan Global Dunia Tahun 1985
UNEP, WMO, DAN ICSU bergabung dalam sebuah konferensi yang dilaksakan
pada 1985 di Villach (Austria) dengan tema “Prediksi peranan karbon dioksida
dan gas yang dihasilkan rumah kaca terhadap pemanasan global dan
perubahan iklim serta dampak terkait lainnya”. Konferensi ini menyimpulkan
bahwa pada pertengahan abad 21 mendatang rata-rata iklim global akan
meningkat lebih besar dalam sepanjang sejarah manusia dan membawa
dampak dari meningkatnya gas-gas rumah kaca. Selain itu, data iklim
sebelumnya dapat digunakan sebagai pedoman untuk membuat rencana
jangka panjang karena adanya peringatan terhadap terjadinya pemanasan
global, dimana suhu air laut meningkat dan secara langsung berkaitan dengan
masalah utama lingkungan lainnya. Peningkatan suhu bumi disebabkan oleh
adanya aktivitas manusia dan rata-rata peningkatan suhu di masa depan
merupakan hasil dari kebijakan emisi yang dihasilkan rumah kaca.
Badan Pengurus WMO (WMO Executive Coucil) mengadakan pertemuan Ke-
40 dan terbentuklah Panel Antar-Pemerintah mengenai perubahan iklim yang
bertugas melakukan identifikasi dan pendalaman pengetahuan mengenai
perubahan iklim serta dampaknya.
6. Protokol Kyoto
Protokol Kyoto merupakan sebuah perjanjian internasional yang mengatur
tata cara penurunan emisi gas rumah kaca sehingga tidak mengganggu sistem
iklim bumi. Protokol ini dibuat dalam konferensi para pihak ketiga (Third
Session of the Conference of Parties, COP3) dari UNFCCC yang diselenggarakan
di Kyoto pada Desember 1997. Berikut merupakan beberapa peran Protokol
Kyoto.
1. Merumuskan mekanisme dan target penurunan emisi gas secara
transparan
2. Mengurangi rata-rata emisi dari enam gas rumah kaca, yaitu karbon
dioksida, metana, dinitrogen oksida, sulfur heksafluorida, HFC, dan PFC
yang dihitung sebagai rata-rata selama masa lima tahun antara 2008-2012
3. Setiap negara maju memiliki komitmen yang berbeda sesuai dengan
tingkat emisinya pada tahun 1990
4. Negara berkembang tidak memiliki obligasi untuk menurunkan emisi gas
62